DEMA FITK UIN Jakarta Gelar Opening Ceremony Hajatan Tarbiyah dan Studium Generalle

DEMA FITK UIN Jakarta Gelar Opening Ceremony Hajatan Tarbiyah dan Studium Generalle

Auditorium Harun Nasution, Berita UIN Online - Dewan Mahasiswa Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (DEMA FITK) UIN Jakarta menggelar Opening Ceremony Hajatan Tarbiyah dan Studium Generalle pada Jumat (22/11/24). Acara ini mengusung tema “Transformasi Pendidikan sebagai Upaya Mempertahankan Nilai Kebudayaan dalam Masyarakat Indonesia pada Era Modernisasi”.

Acara ini dihadiri langsung oleh Wakil Rektor Bidang Kerjasama dan Kelembagaan UIN Syarif hidayatullah Jakarta, Din Wahid, M. A, Ph.D., Dekan FITK, Siti Azkiyah, M. Sc. Ph.D., serta dihadiri langsung oleh Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Prof. Dr. Abdul Mu’ti, M. Ed., serta dua narasumber yang luar biasa, yaitu H. Bahrul Hidayat, Ph.D. serta Nisa Felicia, Ph.D.

Dalam acara tersebut, Ketua DEMA FITK, Rifqi Aunurrofi Al-Gifari menyampaikan sambutannya, Hajatan Tarbiyah 2024 ini terinspirasi dari bapak pendidikan kita yaitu Bapak Ki Hajar Dewantara, yang dimana pendidikan bukanlah hanya sekedar mendidik atau mentrasnfer kemampuan, tetapi pendidikan merupakan proses memanusiakan manusia. Acara pembukaan tersebut dibuka langsung oleh Wakil Rektor Bidang Kerjasama dan Kelembagaan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Din Wahid, M. A, Ph. D.

Direktur Eksekutif Pusat Studi Pendidikan dan Kebijakan (PSPK), Nisa Felicia, Ph.D. menyampaikan terkait poin-poin mengenai transformasi pendidikan. Dalam pidatonya, Nisa mengajak para mahasiswa untuk berpikir kritis bukan menghilangkan budaya lokal namun juga mampu untuk mengkolaborasikan budaya lokal tersebut dengan budaya yang tersebar saat ini. Begitupun, Nisa berharap anak muda harus pandai dan mampu berfikir dalam menentukan mana budaya yang harus dikembangkan dan mana yang dianggap tabu namun malah dilestarikan.

Mengenai literasi, Nisa membahas bahwa literasi atau mambaca buku adalah sebuah kebutuhan bukan hanya sekedar hobi atau dapat dikesampingkan. "Sampai umur kapan pun itu membaca adalah hal yang sangat penting, jika tidak suka atau tidak mau membaca maka anda akan menjadi seseorang yang irrelevant", pungkasnya.

Dokumentasi Acara:

(Euis/Hana Prameswari/Raihan Lail Ramadhan/Foto: Muhammad Fahri Afrizal, Hermanudin)

Tag :