Dema Fikes Gelar Pelatihan Jurnalistik Daring
Gedung Rektorat, BERITA UIN Online – Dewan Eksekutif Mahasiswa (Dema) Fakultas Ilmu Kesehatan (Fikes) UIN Jakarta menggelar acara pelatihan jurnalistik secara daring, Jumat (7/5/2021). Pelatihan diselenggarakan secara terbatas dan hanya diikuti oleh pengurus Dema, terutama yang bertugas di bidang publikasi.
“Pelatihan jurnalistik ini rutin digelar untuk memberi bekal pengurus dalam mengelola media internal,” kata Ketua Panitia Pelatihan Jurnalistik, Karin Aulia.
Pelatihan jurnalisik yang diberi nama Fikes Journalist Team itu di antaranya mengundang Pemimpin Redaksi BERITA UIN TV Nanang Syaikhu. Ia memaparkan tema materi dengan judul “Teknik Penulisan Press Release”.
Menurut Nanang, Press release atau news release atau siaran pers adalah informasi dalam bentuk berita yang disiapkan dan dikirimkan public relations officer suatu organisasi atau perusahaan kepada media massa dengan harapan dapat dipublikasikan oleh media massa tersebut karena isinya dianggap menarik atau penting bagi publik. Dengan kata lain, kegiatan membuat press release biasanya dilakukan oleh seorang pekerja humas (public relation) dalam suatu instansi atau organisasi, baik pemerintah maupun swasta.
Secara teknis, lanjut Nanang, pembuatan press release sama persis dengan menulis berita biasa. Sebab, press release itu sendiri merupakan sebuah berita atau informasi.
“Bedanya, kalau berita resmi dibuat oleh wartawan media, sedangkan press release oleh pekerja humas yang produknya dikirim ke media agar dipublikasikan,” urainya.
Meski demikian, sebuah press release penulisannya boleh dibuat dengan cara bebas. Artinya tidak selalu berbentuk “berita siap tayang” seperti penulisan berita yang dimuat di koran-koran harian.
“Bahasa yang digunakan dalam penulisan press release yang dikirim ke media bisa bersifat bebas. Namun, kaidah-kaidah penulisan berita tetap harus ada, seperti apa, siapa, di mana, kapan, mengapa, dan bagaimana,” jelas wartawan senior itu.
Selain harus tetap menerapkan kaidah atau formula 5W + 1 H, pola dan struktur penulisan press release juga menggunakan piramida terbalik serta bersifat deduktif, yakni dari khusus ke umum.
Nanang lebih lanjut menjelaskan, dalam hal press release, sebuah organisasi atau instansi tidak harus dilakukan dengan cara membuat naskah berita. Organisasi atau instansi, dalam hal ini public relations officer, dapat juga melakukannya dengan cara lain atau eksternal public relation.
Beberapa cara itu di antaranya dapat berupa press conference, press tour, press briefing, press gathering, press relations , personal contaxt, coffee morning, dan media club dinner.
“Semua cara itu tujuannya sama, yakni bagaimana informasi yang ingin disampaikan pihak organisasi atau instansi tercapai dan tersebar luas ke khalayak,” ujarnya. (ns)