Delegasi UIN Jakarta Jajaki Keanggotaan ASEAN Uninet dan Perkuat Kemitraan Internasional

Delegasi UIN Jakarta Jajaki Keanggotaan ASEAN Uninet dan Perkuat Kemitraan Internasional

Austria, Berita UIN Online— UIN Syarif Hidayatullah Jakarta terus berakselerasi menjadi perguruan tinggi berekognisi global guna memperluas peluang sivitas akademika di tingkat internasional, baik di bidang pendidikan maupun riset. Diantaranya kemitraan dengan University of Graz dan Austrian Agency for International Cooperation in Education and Research (OeAD), termasuk penjajakan keanggotaan UIN Jakarta dalam ASEAN Uninet.

Akselerasi internasionalisasi melalui kemitraan dan keanggotaan lembaga internasional di Austria dilakukan langsung tim delegasi UIN Jakarta yang terdiri dari Dr. Siti Ummi Masruroh (Kepala Pusat Penelitian dan Penerbitan), Zaenal Muttaqin (Kepala Pusat Informasi dan Humas), dan dan Prof. Maila Dinia Husni Rahiem (Kepala Pusat Layanan Kerjasama Internasional).

Dalam keterangannya, Profesor Maila mengungkapkan, delegasi ke Austria memiliki tujuan memperkenalkan UIN Jakarta dalam jaringan ASEA Uninet sekaligus memperluas kerja sama di bidang pendidikan matematika untuk usia dini dengan University of Graz, melakukan pertemuan guna membangun kemitraan riset seperti dengan para pakar riset seperti pakar kesehatan mental dan resiliensi Austria, Dr. Sylvia Wamser. Delegasi juga bertugas mempelajari praktik terbaik dalam branding institusional yang diharapkan dapat diterapkan untuk memperkuat identitas UIN Jakarta di panggung global.

Diketahui, ASEAN-European Academic University Network atau ASEA Uninet merupakan jaringan universitas di kawasan Asia Tenggara dan Eropa yang bertujuan untuk mendorong kerjasama internasional dalam penelitian dan pendidikan tinggi. Dengan menjadi anggota konsorsium ini, UIN Jakarta dapat mengakses berbagai peluang kolaborasi akademik yang mendukung pengembangan riset dan mobilitas mahasiswa serta dosen.

“Bergabungnya UIN Jakarta ke ASEA Uninet merupakan langkah strategis untuk memperkuat reputasi internasional dan memperluas jejaring global yang akan mendukung visi kampus sebagai pusat pengetahuan Islam yang terkemuka,” ungkap Profesor Maila.

 

Hari Pertama dan Kedua: Pertemuan Penelitian Resiliensi di Graz

Sabtu 2 November 2024, delegasi UIN Jakarta tiba di Graz dan segera memulai pertemuan riset dengan Dr. Sylvia Wamser, seorang pakar dalam penelitian resiliensi dan kesehatan mental. Pada pertemuan ini dibahas penyusunan kebijakan pendukung pekerjaan kemanusiaan serta pencarian peluang pendanaan riset dari organisasi internasional, termasuk dana dari lembaga-lembaga Austria.

Selain membahas proyek penelitian, pertemuan ini juga difokuskan pada kerja sama untuk finalisasi publikasi riset serta penyusunan proposal pendanaan yang diharapkan dapat mendukung program-program pengembangan resiliensi di UIN Jakarta.

Kunjungan ini turut dimanfaatkan oleh tim untuk mengeksplorasi strategi branding institusional dengan tim humas Dr. Wamser. Prof. Maila menekankan pentingnya branding yang efektif untuk meningkatkan daya tarik UIN Jakarta sebagai universitas Islam yang modern dan berwawasan global.

 

Hari Ketiga: Kolaborasi Pendidikan Matematika untuk Usia Dini di University of Graz

Senin 4 November, tim delegasi mengunjungi University of Graz untuk menjajaki peluang kerjasama dalam bidang pendidikan matematika sejak usia dini, terutama dengan Pusat Profesionalisasi Praktik Pendidikan Anak Usia Dini. Pada pertemuan tersebut perwakilan University of Graz memaparkan konsep dan praktik terbaik pendidikan anak usia dini yang diterapkan di Austria.

Selain itu, tim delegasi juga mendapatkan komitmen kemitraan kolaborasi akademik lebih erat dengan UIN Jakarta. “Kita ingin membawa perspektif dan praktik terbaik dari University of Graz ke UIN Jakarta, guna meningkatkan kualitas pendidikan anak usia dini di bidang matematika,” ujarnya.

 

Hari Keempat: Mengusulkan UIN Jakarta sebagai Host Institution untuk ASEA Uninet di OeAD

Kunjungan dilanjutkan ke Austrian Agency for International Cooperation in Education and Research (OeAD), yang mendukung internasionalisasi institusi pendidikan tinggi di Austria. Pada pertemuan ini, delegasi UIN Jakarta membahas peluang bergabung dengan ASEA Uninet serta kemungkinan menjadikan UIN Jakarta sebagai “host institution” untuk program-program tertentu di ASEA Uninet. Dr. Siti Ummi Masruroh menekankan potensi kolaborasi ini, dengan menyatakan, “Kerjasama dengan OeAD membuka peluang besar bagi UIN Jakarta untuk terhubung dengan lebih banyak institusi global, mengembangkan jejaring akademik, serta memperkuat peran UIN Jakarta dalam pendidikan tinggi internasional.”

Pertemuan dengan Christoph Wayu Niederhauser dari OeAD memberi wawasan mendalam tentang bagaimana institusi pendidikan tinggi di Austria membangun branding global mereka. Zaenal Muttaqin, selaku Kepala Pusat Informasi dan Humas UIN Jakarta, mencatat bahwa pemahaman tentang strategi branding institusional ini sangat berguna untuk memperkuat citra UIN Jakarta di kancah internasional.

 

Hari Kelima: Pertemuan dengan MSF untuk Pengembangan Penelitian Kesehatan Mental

Pada 6 November, delegasi UIN Jakarta juga mengadakan pertemuan dengan Marion Nitsch dari Medicins Sans Frontiers (MSF) untuk membahas kontribusi potensial dari riset ilmu sosial dan antropologi di UIN Jakarta dalam mendukung gerakan global MSF di bidang kesehatan mental dan intervensi kesehatan. Pertemuan ini membuka kesempatan bagi UIN Jakarta untuk turut berkontribusi dalam inisiatif kesehatan global dan berbagi wawasan terkait pendekatan intervensi yang berbasis pada riset sosial di Indonesia.

Kunjungan ke Austria ini menunjukkan komitmen kuat UIN Jakarta untuk meningkatkan kapasitas akademiknya melalui kolaborasi internasional dan penguatan branding institusional. Dengan bergabung dalam ASEA Uninet dan memperluas kerjasama di bidang pendidikan dan penelitian, UIN Jakarta berharap dapat memperkuat posisinya sebagai pusat pendidikan Islam yang berwawasan internasional. Selain itu, hasil dari kunjungan ini diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap pengembangan riset resiliensi dan pendidikan anak usia dini di Indonesia, serta membuka jalan bagi kolaborasi yang lebih luas di masa depan. (Laporan Delegasi)