Dekan FITK Lantik Pimpinan Prodi dan Lab Baru
Gedung FITK, BERITA UIN Online—Puluhan Ketua Prodi, Sekretaris Prodi, dan Kepala Laboratorium FITK periode 2023-2027 secara resmi dilantik, Rabu (17/5/2023). Pelantikan dilakukan langsung Dekan FITK, Siti Nurul Azkiyah M.Si Ph.D di Teater Profesor Mahmud Yunus, Gedung FITK.
Selain para pejabat yang dilantik, pelantikan sendiri dihadiri para wakil dekan (wadek) seperti Wadek Bidang Akademik Dr. Yanti Herlanti M.Pd., Wadek Bidang Administrasi Umum Yudhi Munadi M.Ag, Wadek Bidang Kemahasiswaan, Alumni, dan Kerja Sama Salamah Agung Ph.D. Sejumlah guru besar, koordinator dan tenaga pendidikan FITK juga turut menghadiri kegiatan.
Dalam sambutannya, Dekan Nurul Azkiya mengungkapkan, pelantikan para pimpinan prodi dan laboratium FITK dilakukan menyusul terbitnya Surat Keputusan Rektor nomor 620 Tahun 2023 tanggal 28 April 2023 tentang pengangkatan dalam tugas tambahan sebagai ketua program studi, sekretaris program studi, dan kepala laboratorium. Surat yang sama memutuskan pelantikan empat dosen pelaksana tugas Kaprodi dan Sekprodi.
Dekan sendiri berharap para pejabat yang dilantik bisa sinergis dalam mengakselerasi pengembangan prodi-prodi di lingkungan FITK. “Saya percaya bahwa saudara-saudara akan melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya, sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan,” tandasnya.
Sementara itu, beberapa nama kaprodi dan sekprodi baru yang dilantik antara lain Ahmad Irfan Mufid MA dan Bobi Erno Rusadi M.Pd (Kaprodi dan Sekprodi PAI), Mukhshon Nawawi MA (Kaprodi PBA), Ummi Kultsum Ph.D (Kaprodi PBI), Mu'arif M.Pd (Kaprodi Manajemen Pendidikan. Lalu, Dr Gelar Dwirahayu dan Dr Khairunnisa (Kaprodi dan Sekprodi Pendidikan Matematika.
Selanjutnya, Tonih Feronika M.Pd dan Dr Luki Yunita (Kaprodi dan Sekprodi Pendidikan Kimia), Iwan Permana Suwarna M.Pd dan Ahmad Suryadi M.Pd (Kaprodi dan Sekprodi Tadris Fisika), Meiry Fadilah Noor M.Si dan Eva Fadilah M.Pd (Kaprodi dan Sekprodi Tadris Biologi).
Lalu, Ahmad Bahtiar M. Hum (Kaprodi PBSI), Dr Muhammad Arif (Kaprodi Pendidikan IPS), Dr Dindin Ridwanudin dan Tri Suryaningsih (Kaprodi dan Sekprodi PGMI), Dewi Salistina M.Pd (Plt Kaprodi PIAUD), Tanenji MA dan Didah Nurhamidah M.Pd (Kaprodi dan Sekprodi PPG),
Di jenjang pascasarjana, Dekan melantik Dr Erba Rozalina Yuliyanti dan Toto Edidarmo MA (Kaprodi dan Magister PAI), Dr. Zainal Muttaqin dan Dr. Raswan M.Pd (Kaprodi dan Magister PBA), Maya Defiyanti Ph.D dan Dr Wahyunengsih (Kaprodi dan Magister PBI).
Lalu, Dr Hasyim Asy’ari dan Dr. Maftuhah ( Kaprodi dan Magister Manajemen Pendidikan Islam), Prof Dr Abdul Mu’ti dan Dr Sapiudin (Kaprodi dan Sekprodi Program Doktor PAI), dan Dr Takiddin (Kepala Laboratorium FITK).
Pelantikan sendiri dilanjutkan dengan halal bihalal keluarga besar sivitas akademika FITK. Dalam kegiatan ini, Guru Besar FITK Prof Dr Ahmad Thib Raya MA berkesempatan memberikan tausiahnya.
Dalam tausiahnya, Profesor Thib Raya mengungkapkan hikmah dan tujuan dilaksanakannya tradisi halalbihalal. “Tradisi halalbihalal tidak hanya menjadi tradisi baik tapi juga di dalamnya terkandung makna yang luas dan dalam serta kaitannya dengan silaturahim dan dalam kaitannya dengan menjaga hubungan baik di antara kita,” tuturnya.
Menurut Guru Besar Bahasa Arab ini, Ramadan merupakan bulan yang menyediakan sarana latihan dalam rangka melatih empat kecerdasan fitrah manusia. "Ibadah Ramadan adalah sarana latihan ibadah tahunan dalam rangka mengasah kecerdasan spiritual, mengasah kecerdasan intelektual, mengasah kecerdasan emosional, dan mengasah kecerdasan sosial,” terangnya.
Lebih lanjut Profesor murah senyum ini membagikan tiga pandangan hidup yang ia amalkan. Dari sisi prinsip hidup, lanjutnya, seorang manusia harus memelihara keimanan dan ketakwaan. Dari sisi perilaku hidup, seorang manusia dituntut selalu beramal saleh. Dari sisi etika hidup, seorang manusia harus selalu berhias diri dengan akhlak mulia.
Selanjutnya, Dekan FITK periode 2015-2019 itu menyampaikan agar seseorang selalu berupaya menghindari beberapa sifat dan perilaku yang buruk dan negatif. Dalam hal ini, Profesor Thib menekankan perlunya seseorang menjaga tujuh J agar hubungan baik dengan orang lain.
Diantaranya, jangan suuzan dengan orang lain; jangan pernah iri kepada orang lain, jangan pernah sombong atau takabur kepada orang lain, jangan pernah marah kepada orang lain, jangan pernah berbohong kepada orang lain. Lalu, jangan pelit kepada sesama, dan jangan suka pamer (kemewahan) kepada orang lain.
Terakhir, pendidik kelahiran Bima, Nusa Tenggara Barat ini menyampaikan berharap nilai halal bihalal bisa terimplementasi di lingkungan FITK maupun UIN Jakarta. Diantaranya dengan diterapkan prinsip yang muda menghormati yang lebih tua, yang tua menyayangi yang lebih muda, bawahan menghormati atasan, atasan menyayangi bawahan, dan saling memberi dan melayani. (Muslikh Amrullah/ZM)