Dari UIN Jakarta untuk Perempuan Indonesia:  Orasi Ilmiah Prof. Irma Tawarkan Model Perawatan Postpartum Terintegrasi

Dari UIN Jakarta untuk Perempuan Indonesia:  Orasi Ilmiah Prof. Irma Tawarkan Model Perawatan Postpartum Terintegrasi

Auditorium Harun Nasution, Berita UIN Online – Pada awal masa kemunculannya, agama Islam memiliki misi mengembalikan kedudukan perempuan pada kemuliaannya. Hal ini dikarenakan secara biologis perempuan merupakan tempat pertama manusia berada (kandungan), sebelum mereka lahir ke dunia, tempat dimana manusia pertama kali  dikenalkan akan banyak hal, dapat berupa hal baik maupun sebaliknya.

Guru Besar UIN Jakarta, Prof. Irma Nurbaeti., S.Kp., M.Kep., Sp.Mat., Ph.D., yang dikukuhkan bersama 6 guru besar lainnya, Rabu (07/05/2025), dengan temuannya makin menguatkan kedudukan perempuan dalam suatu tatanan masyarakat. Dalam Orasi Ilmiahnya, Prof. Irma menyatakan kesehatan perempuan selama masa kehamilan dan pasca persalinan, memainkan peran penting dalam menentukan kualitas kehidupan keluarga dan masyarakat.

Depresi Postpartum menjadi tantangan utama  yang harus disoroti, pernyataan WHO mengenai Depresi postpartum yang memilliki kesamaran gejala, seringkali tidak dapat terdeteksi, hingga respon eksternal yang cenderung abai, membentuk suatu kebutuhan dalam rangka mencegah depresi itu terjadi, karena depresi yan tidak ditangani dapat menyebabkan konsekuensi fatal, seperti gangguan kesehatan mental jangka Panjang, gangguan tumbuh kembang anak, membahayakan bayi, bunuh diri hngga infanticide.

Dalam konteks global, Depresi postpartum sendiri menjadi fenomenan gangguan mental yang paling umum terjadi pada wanita pasca persalinan. di Indonesia diperkiran 10% sampai 28% ibu mengalami depresi postpartum, Prof. Irma menambahkan pentingnya perhatian lebih  adanya kemungkinan persentase yang lebih tinggi, mengingat depresi ini sulit terdeteksi.

“Angka yang ada bisa saja lebih tinggi dari yang diperkiraan, maka penting untuk menyoroti dalam deteksi postpartum, dan penanganan yang efektif untuk mecegah dampak jangka Panjang terhadap ibu dan anak,” ujar Prof. Irma.

Kepakarannya dalam bidang maternitas menghantarkan pada kesimpulan bahwa Perawat yang berada di garis depan dalam memberikan perawatan kepada ibu hamil dan pasca persalinan, memiliki peran yang sangat krusial, tidak hanya aspek fisik tetapi juga dalam aspek psikologis, sosial, dan spiritual. Namun dalam praktik di lapangan, kurang dari 15% individu yang terdampak mendapatkan perawatan tepat waktu dan sesuai.

Dalam menyikapi tantangan ini, Prof. Irma menawarkan model dengan 7 elemen kunci perawatan kesehatan ibu postpartum yang terintegrasi yang meliputi; Skrining, Asesmen, dan Triage, Pelayanan Terintegrasi, Perawatan Berpusat pada Pasien, Pendekatan Biopsikososial dan Spiritual, Pelatihan Klinik, Promosi Kesehatan dan Pencegahan Penyakit, Perencanaan Transisi dan Perencanaan Pemulangan.

“Implementasi dari model yang ditawarkan akan meningkatkan aksesibilitas, kontiunitas, dan kualitas perawatan pasca persalinan,” tambahnya.

Model yang ditawarkan tidak terlepas dari tantangan, keterbatasan sumber daya, kurangnya pelatihan tenaga kesehatan, dan stigma sosial  menjadi tantangan utama yang perlu ditangani, secara lebih khusus dalam konteks keindonesiaan, pendekatan ini harus mempertimbangkan kondisi lokal, seperti Integrasi dengan layanan kesehatan ibu dan anak, pelatihan tenaga kesehatan berbasis komunitas, dan penguatan sistem rujukan.

Prof. Irma menutup orasi ilmiahnya dengan menegaskan kembali bahwa pengembangan dan implementasi keperawatan terintegrasi dalam pencegahan dan perawatan depresi postpartum merupakan langkah strateis untuk meningkatkan kesejahteraan ibu dan anak Indonesia. Prof. Irma turut mengingatkan upaya dalam mewujudkan perawatan yang responsifdan berkelanjutan membutuhkan kolaborasi antar sektor, komitmen kebijakan, serta pelatihan dan infrastruktur.

Melalui orasi ilmiah Prof. Irma Nurbaeti, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tidak hanya mengukuhkan posisinya sebagai pusat keunggulan akademik di bidang kesehatan maternitas, tetapi juga sebagai pelopor dalam pengembangan layanan kesehatan yang holistik, responsif, dan berkeadilan bagi perempuan Indonesia.

Untuk diketahui, Prof. Irma adalah dosen Fakultas Ilmu Kesehatan (FIKES) dan juga Guru besar UIN Jakarta bidang ilmu maternitas keperawatan ini  merupakan lulusan S3 di Faculty of Nursing Burapha University, Karya ilmiah dan hasil penelitiannya banyak menyoroti maternitas keperawatan untuk perempuan pada masa persalinan, dan pasca persalinan di antaranya “The effectiveness of dhikr toward decreasing anxiety and labor pain during active phase of first stage among primigravida”.

Simak rekaman acara pengukuhan Enam Guru Besar UIN Jakarta pada Rabu (07/06/2025): https://www.youtube.com/live/yJ8v6TVbN6U?si=QBmXVPzL81zayswN

(Muhammad Hanif A./Fauziah M./Syarifah Nur K./Foto: M. Yahya)