Dalami Praktik Kefarmasian Global, Mahasiswa Apoteker FIKES UIN Jakarta Ikuti Student Mobility di UCSI University Malaysia
Gedung Fikes, Berita UIN Online– Tiga mahasiswa Program Studi Profesi Apoteker Fakultas Ilmu Kesehatan (Fikes) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta mendapat kesempatan memperluas pengalaman akademik dan professional tingkat global melalui kepesertaan mereka dalam Student Mobility Programme di UCSI University Malaysia. Kegiatan dijadwalkan berlangsung selama tiga pekan, 3–23 November 2025, dengan berlokasi di UCSI University (Kuala Lumpur Campus) dan UCSI Hospital Springhill Malaysia.
Ketiga mahasiswa peserta program adalah Dikka Ananda, Rani Aulia Yuda, dan Rizki Lestari. Mereka secara bersama-sama akan mengikuti rangkaian pembelajaran intensif yang memadukan teori, praktik, dan observasi langsung di lingkungan rumah sakit dan laboratorium farmasi dengan harapan mereka tidak hanya memperoleh pengetahuan teknis, tetapi juga mengembangkan keterampilan komunikasi, kolaborasi, serta adaptasi lintas budaya.
“Program ini memberikan pengalaman belajar yang sangat berharga bagi mahasiswa. Mereka dapat menyaksikan secara langsung bagaimana praktik kefarmasian di luar negeri dijalankan dengan pendekatan profesional, sistematis, dan berbasis teknologi. Dari sini, mahasiswa dapat belajar untuk menerapkan standar pelayanan farmasi global dalam konteks lokal di Indonesia,” ujar Prof. Dr. Zilhadia, M.Si., Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan UIN Jakarta.
Dalam rilis yang diterima Berita UIN Online, Selasa (11/11/2025), para mahasiswa nantinya akan mengikut pembelajaran pada sejumlah modul pembelajaran tematik yang dirancang untuk memperluas wawasan dan keterampilan peserta dalam praktik kefarmasian modern. Diantaranya, Hospital Pharmacy Management, Critical Care & Internal Medicine, Compounding Workshop, Therapeutic Drug Monitoring (TDM) & Total Parenteral Nutrition (TPN) Workshop, Therapeutic Drug Monitoring (TDM) & Total Parenteral Nutrition (TPN) Workshop, Outpatient and Inpatient Department (OPD/IPD) Exposure, dan Cultural Sharing & Assessment.
Pada modul Hospital Pharmacy Management, para mahasiswa peserta akan melakukan observasi sistem manajemen farmasi di rumah sakit, termasuk pengelolaan inventori obat, sistem informasi farmasi digital, serta rantai distribusi logistik obat. Mereka juga mempelajari bagaimana struktur organisasi departemen farmasi di Malaysia dijalankan untuk mendukung pelayanan pasien secara efisien dan akuntabel.
Di modul Critical Care & Internal Medicine, ketiga mahasiswa dijadwalkan mengikuti kegiatan case clerking di ruang perawatan intensif (ICU) dan bangsal penyakit dalam. Ini termasuk belajar langsung langsung dengan farmasis klinik mengenai pemilihan terapi obat untuk pasien kritis, efek samping obat, serta strategi pemantauan terapi berdasarkan kondisi klinis pasien.
Pada Compounding Workshop, para mahasiswa nantinya akan mendapatkan pelatihan pembuatan berbagai bentuk sediaan farmasi, mulai dari krim, suspensi, hingga sediaan steril. Modul ini memperkuat kemampuan praktis dalam formulasi obat dan ketepatan perhitungan dosis yang menjadi aspek krusial dalam profesi apoteker.
Untuk Therapeutic Drug Monitoring (TDM) & Total Parenteral Nutrition (TPN) Workshop, para mahasiswa akan diperkenalkan dengan konsep pemantauan kadar obat dalam darah serta penyusunan terapi nutrisi parenteral bagi pasien dengan kebutuhan khusus. Melalui simulasi kasus, mereka belajar menyesuaikan dosis obat berdasarkan hasil laboratorium dan parameter klinis pasien.
Pada Outpatient and Inpatient Department (OPD/IPD) Exposure, para mahasiswa peserta akan dilibatkan dalam simulasi prescription screening, proses konseling pasien, hingga distribusi obat berbasis sistem Unit of Dose (UoD) dan Unit of Supply (UoS). Kegiatan ini menumbuhkan pemahaman akan pentingnya komunikasi terapeutik dan keamanan pasien dalam praktik farmasi.
Terakhir, Cultural Sharing & Assessment, para mahasiswa ini nantinya akan memperkenalkan budaya Indonesia dalam sesi Cultural Sharing bersama mahasiswa UCSI University. Di akhir program, mereka juga mempresentasikan hasil pembelajaran dan refleksi pengalaman selama mengikuti program mobilitas ini.
Melalui kegiatan ini, Dekan Zilhadi berharap, para mahasiswa peserta mahasiswa bisa belajar tidak hanya tentang ilmu farmasi, tetapi juga tentang nilai-nilai profesionalisme, empati, dan kolaborasi global. “Kami berharap pengalaman ini akan memperkuat kesiapan mereka untuk menjadi apoteker yang kompeten dan berwawasan internasional,” pungkasnya. (Julia Herniwati/Zm)
