Dahlan Iskan Dorong UIN Jakarta Siapkan Strategi Digitalisasi Menuju PTN-BH
Ciputat, Berita UIN Online – Mantan Menteri BUMN sekaligus tokoh pers nasional, Dahlan Iskan, menilai langkah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta menuju status Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTN-BH) merupakan tekad besar yang patut diapresiasi, semangat transformasi tersebut harus diiringi dengan inovasi dan digitalisasi di bidang pendidikan agar kampus semakin mandiri dan adaptif terhadap perkembangan zaman.
Hal ini disampaikan Dahlan dalam kegiatan “Rapat Koordinasi Pimpinan: Pembahasan PTN-BH dan Pengembangan Bisnis”, di Ruang Sidang, Gedung Rektorat Kampus I UIN Jakarta, Kamis (06/11/2025).
Kegiatan Rapat sendiri dibuka langsung oleh Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Prof. Asep Saepudin Jahar M.A. Ph.D. dan dalam kesempatan yang sama, Dahlan Iskan turut memberikan penjelasan.
Dalam paparannya, Dahlan menyampaikan apresiasi atas semangat pimpinan dan sivitas akademika UIN Jakarta yang berkomitmen untuk bertransformasi ke PTN-BH. Menurutnya, tekad yang kuat dari pimpinan dan sivitas akademika menunjukkan kesungguhan dalam membangun kampus yang mandiri dan adaptif terhadap perubahan.
“Saya malah salut, saya tidak bisa memberikan pandangan apa-apa kecuali salut bahwa ada niat dan ada tekad untuk itu. Saya tidak menyangka UIN Jakarta begitu antusiasnya untuk menjadi PTN-BH. Saya melihat ada ruh jihad yang hebat, ada api semangat yang tinggi untuk kemajuan ini,” ujarnya.
Ia menilai, kesiapan UIN Jakarta dalam mengelola unit bisnis, seperti rumah sakit dan hotel yang kini telah surplus, menjadi bukti nyata bahwa kampus ini siap bertransformasi ke arah tata kelola yang lebih mandiri. “Di beberapa perguruan tinggi negeri lain, rumah sakitnya masih disubsidi. Tapi di sini sudah surplus, ini menandakan bahwa manajemen dan semangat kemandiriannya yang luar biasa,” tambahnya.
Lebih lanjut, Dahlan menekankan perlunya perencanaan jangka panjang untuk menyeimbangkan pendidikan keagamaan dengan penguatan bidang teknologi dan sains, serta mendorong digitalisasi di program studi keagamaan agar biaya kuliah lebih terjangkau dan pola pikir mahasiswa menjadi lebih modern dan terbuka.
“Negara ini sulit maju kalau komposisi masyarakatnya terlalu banyak berlatar ilmu agama dan kurang di bidang teknologi. Karena itu, digitalisasi perlu dimulai dari program studi keagamaan agar biaya per mahasiswa bisa turun dan mereka dari kelas menengah ke bawah tetap dapat menikmati pendidikan berkualitas,” ujarnya.
Sementara itu, Rektor UIN Jakarta Prof. Asep Saepudin Jahar mengungkapkan perubahan menuju status PTN-BH adalah langkah penting untuk membuat sistem pengelolaan kampus menjadi lebih fleksibel, efisien, dan mampu bersaing dengan perguruan tinggi lainnya.
“UIN Jakarta dari sisi aset dan pendapatan sudah sangat memadai untuk maju ke arah PTN-BH. Pendapatan non-UKT kita sudah lebih dari Rp250 miliar, berasal dari rumah sakit, unit usaha, dan berbagai kerja sama,” jelasnya.
Rektor menambahkan bahwa UIN Jakarta tengah mempercepat agenda digitalisasi kampus, seperti penerapan paperless office, e-biasiswa, e-marketplace, dan e-academic, yang menjadi momentum penting dalam transformasi menuju PTN-BH untuk memperkuat visi green campus, digitalisasi, dan internasionalisasi, serta membuka ruang kolaborasi dengan berbagai pihak.
“Program digitalisasi memang sudah menjadi prioritas kami, kita ingin menciptakan sistem kampus yang efisien, ramah lingkungan, dan adaptif terhadap perkembangan teknologi. Melalui forum ini, kami berharap dapat memperoleh masukan, pengalaman, dan pendampingan dari Pak Dahlan. Sehingga UIN Jakarta bisa terus berkomitmen untuk terus maju, berinovasi, dan berkontribusi bagi kemajuan bangsa,” ujarnya.
Melalui semangat transformasi dan kolaborasi tersebut, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta bertekad untuk terus memperkuat tata kelola, memperluas inovasi digital, serta meneguhkan perannya sebagai perguruan tinggi Islam yang unggul, mandiri, dan berdaya saing di tingkat nasional maupun global.
(Fathan Rangga I./ Fauziah M./ Zaenal M./ Nabila Azzahra S.)
