CSRC UIN Jakarta Gelar Pelatihan Jurnalistik Perspektif Moderasi Beragama

CSRC UIN Jakarta Gelar Pelatihan Jurnalistik Perspektif Moderasi Beragama

Ciputat, BERITA UIN Online-- Pusat Kajian Agama dan Kebudayaan atau Center for the Study of Religion and Culture (CSRC) UIN Jakarta menggelar Pelatihan Jurnalistik Perspektif Moderasi Beragama di Perguruan Tinggi, Senin (6/7/2020). Pelatihan diharap memperkuat peran jurnalistik lingkungan kampus dalam menumbuhkan komitmen kebangsaan, penerimaan keragaman, dan akomodasi atas budaya lokal.

Pelatihan yang dibuka Direktur Eksekutif CSRC UIN Jakarta Idris Hemay M.Si diikuti puluhan jurnalis muda dari berbagai media kampus dan fungsional relasi media lembaga penelitian dan perguruan tinggi keagamaan nasional. Pada kegiatan yang sama, Rektor UIN Jakarta Prof. Dr. Hj. Amany Lubis juga berkenan memberikan sambutannya.

Dalam pembukaannya, Idris menyebutkan, pelatihan jurnalistik dengan perspektif moderasi beragama dilakukan dengan harapan menumbuhkan semangat moderasi beragama di tanah air melalui penguatan jejaring media. Perspektif moderasi beragama sendiri, jelasnya, dibutuhkan dalam merawat kehidupan kebangsaan Indonesia yang plural.

Untuk itu, sikap moderasi beragama sendiri harus terus digaungkan dari lingkungan kampus dengan melibatkan para pegiat jurnalistik. “Semoga kegiatan ini bisa memberikan wawasan, cara pandang moderasi beragama dalam pelaksanaan tugas-tugas jurnalistik,” harapnya.

Pelatihan jurnalistik sendiri diaigendakan berlangsung dalam beberapa sesi dengan beragam topik seperti moderasi beragama sebagai perspektif tugas jurnalistik, strategi media kampus dalam pengarusutamaan moderasi beragama, dan teknik reportase berbasis moderasi beragama. Sejumlah narasumber ahli seperti Profesor Muhammad Ridwan Lubis dan Profesor Muhammad Adlin Sila juga diagendakan mengisi acara.

Jurnalistik Emban Tugas Mulia

Sementara itu, Rektor Amany mengapresiasi terselenggaranya kegiatan pelatihan jurnalistik berperspektif moderasi beragama bagi para pegiat media di lingkungan kampus dan badan penelitian. “Sejak lama saya menunggu kegiatan seperti ini terselenggara di lingkungan kita,” ungkapnya.

Rektor menuturkan, pelatihan jurnalistik dengan perspektif moderasi beragama diperlukan dalam memperkokoh kehidupan masyarakat Indonesia yang plural tetap harmonis. Jurnalistik, sebutnya, mengemban tugas mulia mendorong penumbuhan sikap toleransi, keadilan, dan kesetaraan sebagai inti kehidupan moderasi beragama.

Mengingat pentingnya tugas jurnalistik, Rektor melihat tugas jurnalistik seperti halnya tugas penelitian yang menggali fakta-fakta sosial bersifat kualitatif dan kuantitatif untuk diramu dan ditampilkan sebagai laporan yang jernih dan bermanfaat bagi masyarakat. “Saya berharap pelatihan ini mendukung peningkatan kualitas kerja jurnalistik dalam mendorong moderasi beragama,” harapnya.(zm)