Cetak Pembimbing Profesional, FDIK UIN Jakarta Sertifikasi 98 Pembimbing Haji dan Umrah

Cetak Pembimbing Profesional, FDIK UIN Jakarta Sertifikasi 98 Pembimbing Haji dan Umrah

Jakarta, BERITA UIN Online – Sebanyak 98 tenaga pembimbing haji dan umrah memperoleh pelatihan mengenai tata cara penyelenggaraan ibadah haji dan umrah. Mereka berasal dari Provinsi DKI Jakarta dan sebagian dari beberapa daerah di Indonesia.

Pelatihan digelar Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi (FDIK) UIN Jakarta bekerja sama dengan Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama dan Forum Komunikasi Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umrah (FK KBIHU) Dewan Pimpinan Wilayah DKI Jakarta.

“Program sertifikasi ini untuk memberikan legalitas dan rekognisi bagi para pembimbing haji dan umrah. Mereka harus mendapat pengakuan dan lebih kompeten lagi dalam membimbing jamaah haji dan umrah,” kata Dekan FDIK Suparto di sela-sela pembukaan Sertifikasi Pembimbing Haji dan Umrah Angkatan VI di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Rabu (19/1/2022).

Hadir dalam pembukaan Direktur Jenderal PHU Hilman Latief, Rektor UIN Jakarta Amany Lubis, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama DKI Jakarta Cecep Khairul Anwar, Ketua FK KBHIU Nasional KH Manarul Hidayat, dan Ketua FK KBIHU DPW DKI Jakarta KH M Machdum.

Suparto lebih lanjut mengatakan, FDIK sebagai lembaga pendidikan tinggi bukan hanya berorientasi pada kegiatan akademik melainkan juga berusaha membangun relasi dengan berbagai pemangku kepentingan. Salah satunya memberikan bimbingan bagi para pembimbing haji dan umrah yang akan bertugas di Tanah Air dan di Tanah Suci melalui program sertifikasi.

“Mereka (peserta sertifikasi pembimbing haji dan umrah, Red) mungkin sudah kompeten. Tetapi kompetensinya akan lebih diakui jika sudah memiliki sertifikat bimbingan haji dan umrah,” ujarnya.

Rektor Amany Lubis dalam sambutannya mengatakan, pelatihan haji dan umrah di antaranya bertujuan untuk memberikan wawasan dan pengetahuan mengenai penyelenggaraan ibadah haji dan umrah bagi para pembimbing.

Melalui program sertifikasi ini peserta diharapkan dapat lebih memahami lagi mengenai seluk beluk penyelenggaraan ibadah haji dan umrah yang setiap tahun jamaahnya terus meningkat.

Program sertifikasi pembimbing haji dan umrah, menurut Rektor, sangat penting bagi para penyelenggara ibadah haji dan umrah, khususnya para pembimbing. Tidak hanya terkait tentang teknis-teknis penyelenggaraan haji dan umrah tapi juga terkait regulasi dan kebijakan mengenai haji dan umrah.

Dalam pelatihan ini, lanjutnya, peserta juga diajak untuk mengenal budaya Indonesia yang sangat beragam serta budaya Arab Saudi di mana ibadah haji diselenggarakan.

Rektor menambahkan, di masa Covid-19 yang hampir dua tahun ini berjalan, Pemerintah Arab Saudi mengambil kebijakan untuk membatasi ibadah haji dan umrah, termasuk dari Indonesia. Pembatasan bukan berarti meniadakan ibadah melainkan untuk mengatur agar tidak terjadi kerumunan.

“Sampai sekarang, kegiatan ibadah haji dan umrah di Mekkah tetap berjalan. Hanya saja kegiatannya terbatas atau jumlahnya dibatasi,” katanya.

Karena itu Rektor Amany Lubis meminta jamaah Indonesia untuk tetap bersabar sampai ada kebijakan baru mengenai Covid-19 di Arab Saudi.

[caption id="attachment_231185" align="alignleft" width="404"] Pembimbing dan peserta Sertifikasi Pembimbing Haji dan Umrah Angkatan ke VI.[/caption]

Sementara itu, Dirjen PHU Hilman Latief saat membuka Sertifikasi Pembimbing Haji dan Umrah mengatakan, Kemenag sangat mendukung program sertifikasi pembimbing haji dan umrah yang dilaksanakan oleh UIN Jakarta dan FK KBIHU DKI Jakarta. Program sertifikasi bertujuan untuk mencetak para pembimbing haji dan umrah agar posisinya lebih diakui sebagai pembimbing haji dan umrah.

Menurut Hilman, saat ini peserta yang sudah tersertifikasi sudah mencapai lebih dari 8.000 peserta dan tersebar di berbagai daerah di Indonesia.

“Kita butuh para pembimbing yang memahami leadership untuk membawa jamaah melaksanakan ibadah haji dan umrah ke arah yang lebih baik,” katanya.

Karena menurut Hilman, berislam itu mudah, tapi menjadi muslim yang baik itu tidak mudah. Butuh bimbingan dan terus belajar.

Peserta Sertifikasi Pembimbing Haji dan Umrah Angkatan ke VI ini berjumlah 98 orang, terdiri atas 80 peserta pria dan 18 peserta wanita. Pelatihan akan berlangsung hingga 26 Januari mendatang.

Materi pelatihan yang diberikan di antaranya mengenai regulasi atau kebijakan haji dan umrah, fiqih haji dan umrah wanita, dan penyelenggaraan haji dan umrah dari berbagai perspektif mazhab. (ns)

Foto-foto: Hermanudin