Buku Karya Rektor Amany Lubis Diluncurkan di Lemhannas

Buku Karya Rektor Amany Lubis Diluncurkan di Lemhannas

Jakarta, BERITA UIN Online – Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas) RI meluncurkan 57 buku karya para alumnusnya. Salah satunya karya Rektor UIN Jakarta Amany Lubis berjudul Transformasi dan Adaptasi di Masa Pandemi Covid-19: Ranah Pendidikan, Ekonomi, Politik, dan Agama. Acara peluncuran dan sekaligus bedah buku tersebut digelar di Gedung Lemhannas RI Jakarta, Kamis (19/5/2022).

Peluncuran 57 buku karya alumni Lemhannas digelar guna memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-57 Lemhannas RI bertema “Transformasi Lemhannas RI: Ketahanan Nasional Era Geopolitik 5.0”.  Gubernur Lemhannas, Andi Widjajanto, dalam kesempatan tersebut memberikan orasi ilmiah dengan topik “Geo V”.

Acara peluncuran dan sekaligus bedah buku itu dihadiri keluarga besar Lemhannas dari berbagai angkatan pendidikan. Hadir pula sejumlah pejabat dan mantan penjabat dari unsur TNI, Polri, dan sipil.

Bedah buku digelar secara panel dengan menghadirkan tiga narasumber utama, yakni Amany Lubis, Gubernur Lemhannas RI Andi Widjajanto dengan bukunya berjudul Transformasi Perang Darat Tahun 2045 dan karya Margaretha Hanita (Dosen Pascasarjana Universitas Indonesia) berjudul Ketahanan Nasional: Teori, Adaptasi, dan Strategi.

Amany Lubis mengatakan, buku yang ditulisnya merupakan kumpulan ceramah serta kegiatannya di berbagai forum selama tiga tahun menjabat Rektor UIN Jakarta antara tahun 2019-2021. Buku setebal 362 halaman itu dibagi ke dalam lima bab dan diberi kata pengantar oleh Rektor UIN Jakarta periode 1998-2006 dan Guru Besar Sekolah Pascasarjana UIN Jakarta Azyumardi Azra.

Pada bab pertama, kata Amany, berisi mengenai beberapa persoalan yang dihadapi bangsa Indonesia di masa mewabahnya pandemi Covid-19. Termasuk dalam hal ini adalah kebijakan ditundanya keberangkatan jamaah haji Indobesia ke Arab Sudi.

“Hal itu dilakukan guna menjaga dan melindungi WNI, baik di dalam maupun di luar negeri,” katanya.

Tak hanya itu, menurut Amany, kebijakan tersebut juga dianggap sebagai bentuk upaya pemerintah untuk menanggulangi pandmi Covid-19 yang sempat mengalami lonjakan pascalibur lebaran.

“Dengan adanya kebijakan ini, maka jamaah haji asal Indonesia batal berangkat untuk kedua kalinya setelah larangan pertama diberikan pada tahun 2020 lalu,” ujar alumnus Program Pendidikan Singkat Angatan (PPSA) XVIII Lemhannas RI tahun 2012 itu.

Pada bab kedua, kata Amany, isi buku mengulas mengenai kedaulatan dan harmonisasi. Di antaranya strategi bangsa Indonesia  dalam menjaga wilayah kedaulatan udara diber NKRI.

Berdasarkan kasus yang pernah terjadi, TNI Angkatan Udara adalah instansi yang berwenang untuk menjaga kedaulatan udara NKRI. Hal itu sesuai dengan Pasal 10 UU Nomor 34 tentang TNI.

“Ditentukan bahwa TNI bertugas antara lain melaksanakan tugas TNI matra udara di bidang pertahanan,” ucapnya.

Kemudian pada bab ketiga berisi mengenai pengarusutamaan wasathiyah (jalan tengah) dalam studi Islam. Pada bab ini menyajikan beberapa artikel yang mengulas konsep Islam wasathiyah menurut beberapa tokoh Islam serta bagaimana peluang dan tantangan studi Islam di era digital.

Menurut Amany, dalam mempelajari studi Islam di era digital terdapat sedikitnya empat bentuk gejala sosial keagamaan yang umumnya menjadi menjadi perhatian dalam studi Islam. Pertama, scripture  atau naskah-naskah atau sumber ajaran dan simbol-simbol agama.

Kedua, para pengikut atau pemimpin atau pemuka agama, yaitu berkenaan dengan perilaku dan penghayatan para penganutnya. Ketiga, ritu-ritus, lembaga-lembaga dan ibadat-ibadat. Keempat, adalah alat-alat, organisasi-organisasi keagamaan tempat penganut agama berkumpul.

Sementara untuk bab keempat, Amany menyebut berisi tentang membangun pola pendidikan yang ramah. Pada bab ini di antaranya dikaji strategi Indonesia dalam membangun  SDM unggul di era disrupsi. Lalu pada bab kelima dibahas mengenai perkembangan ekonomi syariah di Indonesia.

Menurut Amany, sistem perbankan syariah lebih stabil dibandingkan dengan bank konvensional dalam menghadapi krisis keuangan global.

“Selain itu, kinerja keuangan bank syariah menunjukkan kondisi yang konsisten dan efisien jika dibandingkan dengan bank konvensional,” katanya. (ns)