Bantu Pendidikan Perempuan Afghanistan, UIN Jakarta- Norwegia Jajaki Kerjasama

Bantu Pendidikan Perempuan Afghanistan, UIN Jakarta- Norwegia Jajaki Kerjasama

Gedung Rektorat, BERITA UIN Online— Pemerintahan Norwegia melalui Kedutaan Besar Norwegia untuk Indonesia di Jakarta (Royal Norwegian Embassy in Jakarta) menjajaki kerjasama dengan UIN Jakarta dalam memberikan akses pendidikan bagi kalangan perempuan Afganistan. Akses pendidikan diharap turut memberdayakan perempuan Afganistan agar tetap mampu melaksanakan peran pembangunan publik masyarakatnya.

Penjajakan kerjasama disampaikan langsung melalui kunjungan Staf Kedutaan Besar Norwegia ke Kantor Rektor UIN Jakarta, Selasa (9/5/2023). Pada kunjungan itu, staf Kedutaan Norwegia yang hadir adalah Kristian Netland (Minister Counsellor), Valentin Musangwa (Second Secretary), dan Apriline Widani (Development/Human Rights Officer).

Kunjungan mereka sendiri diterima langsung Rektor UIN Jakarta, Prof. Asep Saepudin Jahar MA Ph.D yang didampingi Wakil Rektor Bidang Kerjasama Din Wahid MA Ph.D. Turut membersamai keduanya, Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) Prof. Amelia Fauzia MA Ph.D dan Kepala Pusat Kerjasama Internasional Maila Dinia Husni Rahiem MA Ph.D.

Dalam kunjungan yang dilakukan selama hampir lebih dari satu jam, para staf Kedutaaan Besar Norwegia mengajukan proposal penjajakan kerjasama berupa dukungan beasiswa bagi perempuan Afghanistan untuk belajar di UIN Jakarta. Mereka juga mendapatkan paparan langsung dari Rektor maupun pejabat UIN Jakarta yang hadir tentang program fasilitasi pendidikan mahasiswa asing di UIN Jakarta.

Selain itu, Rektor juga menjelaskan berbagai fakultas dan program studi yang ditawarkan UIN Jakarta, termasuk jenjang studi sarjana maupun pascasarjana. Bahkan Rektor juga memaparkan bagaimana program-program studi UIN Jakarta merepresentasikan bidang kajian Islam maupun keilmuan lain seperti ekonomi, psikologi, kesehatan, dan kedokteran sehingga menempatkan UIN Jakarta sebagai perguruan tinggi tepat tujuan belajar mahasiswa dari berbagai negara.

Rektor menuturkan, UIN Jakarta merupakan PTKIN yang terbiasa menjadi sasaran belajar mahasiswa asing dari berbagai negara. Selain dari berbagai negara di Asia Tenggara, para mahasiswa juga datang dari Timur Tengah, Afrika, Eropa, bahkan Amerika.

"Karena itu, UIN Jakarta terbuka bagi kehadiran para mahasiswa asing di UIN Jakarta. Terlebih inisiatif beasiswa pendidikan bagi kalangan perempuan," tandasnya.

Terlebih inisiatif kerjasama beasiswa pendidikan disasar bagi kelompok perempuan dari Afganistan. Rektor berharap inisiatif ini bisa secepatnya terlaksana sehingga subjek sasaran bisa segera mendapatkan pendidikan.

Ditemui terpisah, Ketua LP2M Profesor Amelia dan Kepala Pusat Kerjasama Internasional Maila mengungkapkan, inisiatif fasilitasi pendidikan perempuan Afganistan ke UIN Jakarta dilakukan sebagai bagian dari bantuan Pemerintahan Norwegia kepada para perempuan Afganistan. "Pemerintahan Norwegia ingin memfasilitasi orang Afghanistan untuk belajar di perguruan tinggi dan UIN Jakarta sebagai sasaran tempat studi bagi mereka," ujar Profesor Amelia.

Dipilihnya UIN Jakarta, sambungnya, karena adanya kepercayaan antara Pemerintahan Norwegia maupun Pemerintahan Afghanistan terhadap institusi Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam Indonensia. "Jadi akhirnya dengan salah satu cara mendukung mereka studi di luar negeri, di tempat-tempat terutama sebenarnya studi Islam cukup bagus bagus dan dipercaya," tuturnya.

Sementara itu, Doktor Maila menambahkan, fasilitasi pendidikan ini nantinya akan diarahkan untuk jenjang pendidikan magister dan doktor. Rencananya, program akan secepatnya dilaksanakan pada Januari 2024 mendatang.

"Karena untuk program master dan doktor, nanti perkulian mereka bisa dimulai di bulan Januari. Sebelumnya mendapat kursus bahasa Indonesia dulu," paparnya. (Dena Amanda/ZM)