Bantu Mahasiswa, Fakultas Ushuluddin Luncurkan FU Scholarship
Gedung Rektorat, BERITA UIN Online— Dengan latar belakang ekonomi kurang mampu, tak sedikit mahasiswa harus kuliah sambil bekerja keras guna menggapai cita-citanya. Karenanya, di sela-sela kesibukan kuliah dan berorganisasi, acapkali mereka nyambi bekerja apa saja sekedar untuk bertahan.
Situasi semakin sulit saat pandemi Covid 19. Tak hanya resiko kesehatan, pandemi ini turut berdampak di sektor perekonomian dengan banyaknya perusahaan gulung tikar atau bertahan alakadarnya. Situasi ini dialami banyak pihak, tak terkecuali orang tua mahasiswa yang menjadi tulang punggung keluarga atau mahasiswa yang selama ini bekerja.
Dr. Lilik Ummi Kaltsum MA, Wakil Dekan Bidang Administrasi Umum Fakultas Ushuluddin, menyadari betul banyaknya kondisi mahasiswa yang harus berjuang keras untuk meraih cita-citanya. Beruntung, sejak tahun 2017, pembiayaan perkuliahan menggunakan sistem Uang Kuliah Tunggal atau UKT.
Melalui kebijakan UKT, para mahasiswa bisa membayar uang kuliah sesuai kemampuan ekonomi keluarganya. Di luar klaster penerima beasiswa Bidikmisi, kewajiban membayar mahasiswa diklasifikasikan ke dalam tujuh kelompok. Dari nominal UKT bawah di kelompok satu hingga nominal UKT paling tinggi di kelompok tujuh.
“Kalau dulu, beban biaya sumbangan pendidikan atau SPP disamaratakan. Sekarang berbeda. Dalam satu kelas, ada kelompok satu, dua, tiga, atau bahkan tujuh,” katanya di sela Temu Kangen Alumni Fakultas Ushuluddin UIN Jakarta akhir pekan lalu,
Meski beban biaya kuliah bisa dibayar sesuai dengan kapasitas ekonomi dan dapat disesuaikan di setiap semester, sambung Lilik, namun tetap saja ditemukan kendala pembiayaan mahasiswa. Tenggat waktu pembayaran yang ditetapkan acapkali sulit dipenuhi para mahasiswa mengingat kondisi perekonomian keluarganya.
“Jika mereka terlambat membayar, akibatnya mahasiswa tidak bisa memprogram perkuliahan, tidak mendapat legalitas perkuliahan di Sistem Informasi Akademik (AIS). Jika begitu, maka tidak masuk PD Dikti (Pangkalan Data Pendidikan Tinggi),” paparnya.
Situasi semakin sulit tatkala tanah air juga terdampak sebaran pandemi Covid 19. Banyak orang tua mahasiswa mengalami penurunan usaha, atau bahkan pemutusan hubungan kerja. Akibatnya, mau tidak mau mereka terpaksa mengajukan penyesuaian biaya perkuliahan anaknya.
“Terutama ketika berlangsung pada Covid 19 setahun terakhir ini. Banyak sekali (orang tua wali mahasiswa, red.) yang bekerja di pabrik dan sebagainya sehingga tidak sedikit orang tua mengajukan penyesuaian,” katanya.
Saat memulai semester genap ini misalnya, sambung Lilik, lebih dari 100 permohonan penyesuaian beban biaya perkuliahan diajukan ke fakultas. Alasannya sangat beragam, mulai dari penurunan usaha hingga diberhentikan bekerja menyusul pandemi yang berdampak pada sumber mata pencaharian mereka.
“Ini bukan cerita fiktif, tapi kenyataan yang kami temukan akhir-akhir ini,” tandasnya.
Alumni dan Publik Bisa Membantu
Mengingat banyaknya mahasiswa yang terkendala akibat kondisi ekonomi dan pandemi, Fakultas Ushuluddin mengajak para alumni maupun publik untuk turut mendonasikan sebagian rezekinya melalui Program Fakuktas Ushuluddin Scholarship atau FU Scholarship. Donasi yang diberikan nantinya akan digunakan sepenuhnya bagi pembiayaan kuliah mahasiswa yang membutuhkan.
“Ini juga bagian dari unek-unek kita semua untuk bisa mendirikan FU Scholarship supaya kita berbaur kepada mereka (mahasiswa membutuhkan bantuan, red.)” terangnya.
Dalam data yang disampaikan pihak fakultas, FU Scholarship menawarkan tiga pilihan donasi. Ketiganya, Program Beasiswa Orang Tua Asuh, Donatur Tetap, dan Donatur Tidak Tetap. Pilihan donasi bisa diakses pada link berikut: https://docs.google.com/forms/d/e/1FAIpQLSe2NygQWEWtUXydPsa4RRD5KvasLgPME5PdpeeOzOZ8wJASdg/viewform.
Informasi penyampaian donasi bisa dilakukan langsung ke Dekanat Fakultas Ushuluddin atau menghubungi narahubung Ulfah Nur Azizah (0895323788567). Sementara donasi bisa ditransfer melalui rekening Bank Mandiri 164-00-0246987-4 dan BNI 0437926569 atas nama Ulfah Nur Azizah.
Tien Rahmatin MA, Ketua Jurusan Aqidah Filsafat, menambahkan FU Scholarship berangkat dari keinginan banyak pihak baik dari dosen, tenaga kependidikan, bahkan alumni untuk turut membantu meringankan beban mahasiswa Fakultas Ushuluddin. Selanjutnya, untuk menjamin efisiensi pengelolaannya diserahkan ke Ikatan Alumni Fakultas Ushuluddin UIN Jakarta.
“Semangatnya adalah kita ini keluarga besar Ushuluddin. Yang selama ini dikenal fakultas yang sangat hangat, kekeluargaan, dan peduli sehingga kemudian muncul keinginan banyak pihak untuk meringankan adik-adik mahasiswa,” tambahnya.
“Mari kita bersama-sama dukung FU Scholarship ini menjadi sebuah wadah yang bisa memberdayakan dan menjayakan Ushuluddin, rumah kita bersama,” pungkasnya. (zm)