Aman dan Perlukah Mengkonsumsi Suplemen Makanan
Reporter : Nina Rahayu
Aula Student Center, UINJKT Online - Dalam meningkat mutu pendidikan dan ilmu pengetahuan, Jurusan Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) UIN Jakarta, mengelar Seminar Profesi Bertema "Aman dan Perlukah Mengkomsumsi Suplemen." Acara yang di hadiri para Dosen dan Mahasiswa FKIK ini berlangsung di Aula Student Center, Senin (22/12).
Hadir sebagai pembicara: Dr Moesijanti Yudiarti Endang Soekarti MCn PhD ( Persagi), Dra Maya Andarini MSc (Badan POM), Dra Ida Marlinda Apt (Peneliti YLKI).
Seminar ini membahas tentang aman dan perlukah mengkonsumsi suplemen, karena saat ini produk suplemen banyak beredar di masyatakat dengan berbagai macam variasi dan masyarakat cenderung tidak hati-hati dalam memilih dan mengkonsumsi suplemen.
Suplemen makanan adalah produk yang melengkapi nilai gizi seseorang untuk mencapai kecukupan yang dibutuhkan seseorang. Umumnya suplemen makanan berisi vitamin, mineral, herbal, atau botanical, asam amino, asktrak, zat lain yang secara fungsional ada di dalam makanan.
"Secara umum memang tubuh sangat membutuhkan suplemen makanan karena kandungan gizi di dalamnya penting untuk tubuh, " kata Dr Moesijanti.
Moesijanti menambahkan, namun tidak sembarang orang aman mengkonsumsi suplemen ini karena kadar kebutuhan gizi masing-masing orang berbeda, orang yang monoton dengan menu yang sama setiap harinya dalam kurun waktu tertentu pasti akan kekurangan satu atau lebih zat gizi, unsur gizi mikro penting banyak terdapat pada buah, sayuran, kacang-kacangan, ikan dan sumber zat lain.
Menurut Moesijanti sebenarnya suplemen sangat dianjurkan untuk ibu yang sedang hamil dan menyusui karena sangat membutuhakn asupan gizi yang cukup bagi dirinya dan janin, orang yang lanjut usia yang tidak terpenuhi gizinya, dan orang aktif secara fisik serta tidak cukup asupan gizinya dibandingkan dengan kebutuhannya memerlukan suplemen.
" Untuk itu gunakan satu zat gizi dalam satu suplemen saja karena, jika mengkonsumsi banyak suplemen menjadi susah mendeteksinya bila terdapat efek samping," tambahnya.
Sementara itu Maya Andarini menjelaskan secara kasat mata suplemen menyesatkan masyarakat. Sebab janji-janji dari suplemen makanan kadang tidak sebanding dengan kandungan khasiatnya, hal ini di karenakan iklan suplemen yang cenderung kreatif dan memberkan sugesti yang besar bagi masyarakat.
"Terkadang masyarakat sering mengkonsumsi suplemen tanpa melihat kandungan gizi yang terdapat di dalamya, ini dikarenakan citra gaya hidup yang moderen," ujar Maya.
Â
Zaman yang era global seperti sekarang ini diharapakn masyarakat lebih hati-hati dalam memilih produk dan sebaiknya suplemen tidak diminum secara rutin dalam jangka waktu yang lama, gunakanlah makanan alami akan lebih baik. (Nif/Ed)Â Â Â Â
Aula Student Center, UINJKT Online - Dalam meningkat mutu pendidikan dan ilmu pengetahuan, Jurusan Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) UIN Jakarta, mengelar Seminar Profesi Bertema "Aman dan Perlukah Mengkomsumsi Suplemen." Acara yang di hadiri para Dosen dan Mahasiswa FKIK ini berlangsung di Aula Student Center, Senin (22/12).
Hadir sebagai pembicara: Dr Moesijanti Yudiarti Endang Soekarti MCn PhD ( Persagi), Dra Maya Andarini MSc (Badan POM), Dra Ida Marlinda Apt (Peneliti YLKI).
Seminar ini membahas tentang aman dan perlukah mengkonsumsi suplemen, karena saat ini produk suplemen banyak beredar di masyatakat dengan berbagai macam variasi dan masyarakat cenderung tidak hati-hati dalam memilih dan mengkonsumsi suplemen.
Suplemen makanan adalah produk yang melengkapi nilai gizi seseorang untuk mencapai kecukupan yang dibutuhkan seseorang. Umumnya suplemen makanan berisi vitamin, mineral, herbal, atau botanical, asam amino, asktrak, zat lain yang secara fungsional ada di dalam makanan.
"Secara umum memang tubuh sangat membutuhkan suplemen makanan karena kandungan gizi di dalamnya penting untuk tubuh, " kata Dr Moesijanti.
Moesijanti menambahkan, namun tidak sembarang orang aman mengkonsumsi suplemen ini karena kadar kebutuhan gizi masing-masing orang berbeda, orang yang monoton dengan menu yang sama setiap harinya dalam kurun waktu tertentu pasti akan kekurangan satu atau lebih zat gizi, unsur gizi mikro penting banyak terdapat pada buah, sayuran, kacang-kacangan, ikan dan sumber zat lain.
Menurut Moesijanti sebenarnya suplemen sangat dianjurkan untuk ibu yang sedang hamil dan menyusui karena sangat membutuhakn asupan gizi yang cukup bagi dirinya dan janin, orang yang lanjut usia yang tidak terpenuhi gizinya, dan orang aktif secara fisik serta tidak cukup asupan gizinya dibandingkan dengan kebutuhannya memerlukan suplemen.
" Untuk itu gunakan satu zat gizi dalam satu suplemen saja karena, jika mengkonsumsi banyak suplemen menjadi susah mendeteksinya bila terdapat efek samping," tambahnya.
Sementara itu Maya Andarini menjelaskan secara kasat mata suplemen menyesatkan masyarakat. Sebab janji-janji dari suplemen makanan kadang tidak sebanding dengan kandungan khasiatnya, hal ini di karenakan iklan suplemen yang cenderung kreatif dan memberkan sugesti yang besar bagi masyarakat.
"Terkadang masyarakat sering mengkonsumsi suplemen tanpa melihat kandungan gizi yang terdapat di dalamya, ini dikarenakan citra gaya hidup yang moderen," ujar Maya.
Â
Zaman yang era global seperti sekarang ini diharapakn masyarakat lebih hati-hati dalam memilih produk dan sebaiknya suplemen tidak diminum secara rutin dalam jangka waktu yang lama, gunakanlah makanan alami akan lebih baik. (Nif/Ed)Â Â Â Â