Aktivis Perempuan ini Raih Doktor Perbankan Syariah
Gedung FEB, BERITA UIN Online— Aktivis pemberdayaan perempuan, Munifah Syanwani, berhasil meraih gelar akademis Doktor bidang Perbankan Syariah. Ini diraihnya setelah dia berhasil mempertahankan disertasinya di Program Doktor Perbankan Syariah, Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB), UIN Jakarta, Rabu (31/8/2022).
Dalam menyelesaikan disertasinya, Munifah menulis disertasi berjudul Pengaruh Pengetahuan, Persepsi dan Preferensi Melalui Mediasi Religiusitas Terhadap Perilaku Masyarakat pada Bank Pembangunan Daerah Syariah di Jawa Barat. Disertasi ini ditulis melalui risetnya terhadap respon masyarakat Jawa Barat terhadap layanan perbankan syariah dari sudut pengalaman Bank Jabar dan Banten (BJB) Syariah.
Dalam risetnya, Munifah mengajukan pertanyaan utama sekitar bagaimana pengaruh pengetahuan, persepsi dan preferensi masyarakat melalui mediasi religiusitas terhadap perilaku nasabah dalam mengakses bank syariah. Hasilnya, variabel pengetahuan, persepsi, dan preferensi melalui media religiusitas berpengaruh positif pada perilaku masyarakat dalam memilih perbankan syarah.
"Ditemukannya variabel pengetahuan, persepsi, preferensi dan religiusitas secara langsung berpengaruh signifikan terhadap perilaku nasabah pada Bank Jabar Syariah," simpulnya.
Lebih jauh, dalam riset disertasi yang dipromotori Profesor Ahmad Rodoni dan Profesor Euis Amalia, Munifah mencatat Jawa Barat sebagai wilayah dengan nilai kesyariahan yang tinggi. Jumlah Bank Umum Syariah di Jawa Barat mencapai 64 cabang dari total 480 cabang di seluruh Indonesia dengan 22 kantor cabang unit usaha syariah dari total 177 kantor cabang unit syariah nasional.
"Menjadikan provinsi ini memiliki nilai kesyariahan yang tinggi, tetapi kenyataannya belum terdapat Bank Pembangunan Daerah milik sendiri yang berbasis syariah," paparnya.
Diketahui, Munifah merupakan salah satu aktivis pemberdayaan perempuan. Aktivitas ini menjadikannya dipercaya menjadi Ketua Umum Pemberdayaan Perempuan UMKM di Indonesia (PPUMI). Melalui organisasi ini, Munifah banyak terlibat mendorong keberdayaan perempuan melalui ekonomi mikro. (zm)