AHLI KIBLAT

AHLI KIBLAT

Oleh: Syamsul Yakin Dosen Magister KPI UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Ahli Kiblat adalah orang yang menghadap kiblat atau orang yang melaksanakan shalat. Istilah Ahli Kiblat terkuak dalam salah satu hadits Nabi yang bersumber dari Abu Musa al-Asy'ari dan dikutip oleh Syaikh Muhammad bin Abi Bakar dalam al-Mawaidz al-Ushfuriyah.

Dalam kitab ini dijelaskan istilah Ahli Kitab terkait firman Allah, "Orang-orang yang kafir itu seringkali (nanti di akhirat) menginginkan, kiranya mereka dahulu (di dunia) menjadi orang-orang muslim" (QS. al-Hijr/15: 2). Menurut pengarang Tafsir Jalalain keinginan orangorang kafir itu muncul demi melihat kenikmatan yang diperoleh orang-orang muslim di akhirat, yakni surga.

Kalau diperhatikan maknanya, ayat di atas serupa dengan ayat ini, "Dan jika kamu (Muhammad) melihat ketika mereka dihadapkan ke neraka, lalu mereka berkata: "Kiranya kami dikembalikan (ke dunia) dan tidak mendustakan ayat-ayat Tuhan kami, serta menjadi orang-orang yang beriman", (tentulah kamu melihat suatu peristiwa yang mengharukan)" (QS. al-An'am/6: 27).

Tentang Ahli Kiblat Nabi menjelaskan, "Apabila ahli neraka telah berkumpul di neraka, termasuk Ahli Kiblat yang dikehendaki oleh Allah (masuk neraka). Orang-orang kafir bertanya kepada orang-orang muslim, "Bukankah kalian orang-orang muslim?” Orang-orang muslim menjawab, "Benar, kami orang-orang muslim". Mereka mengejek, "(Kalau begitu) tidak bermanfaat keislaman kalian, karena kalian menjadi orang-orang yang dimasukkan ke neraka bersama-sama kami".

Orang-orang muslim menjawab, "Dahulu kami banyak melakukan dosa, maka kami dihukum karena dosa-dosa tersebut".

Allah mendengar apa yang dikatakan oleh mereka, maka Dia memerintahkan agar orang-orang yang ada di neraka dari kalangan ahli kiblat dikeluarkan. Ketika orang-orang kafir yang masih tetap di dalam neraka melihat hal tersebut, maka mereka berkata, "Sekiranya kami dahulu menjadi orang-orang muslim, tentulah kami akan dikeluarkan (dari neraka) sebagaimana mereka dikeluarkan". Hadits seperti ini selain dikutip dalam al-Mawaidz al-Ushfuriyah, ditulis juga oleh Ibnu Katsir dalam tafsirnya.

Di dalam tafsirnya, Ibnu Katsir juga memberi sejumlah informasi mengenai Ahli Kiblat ini. Pertama, Ahli Kiblat adalah orang-orang bertauhid (mengesakan Allah), namun berbuat dosa saat di dunia. Kelak mereka dilemparkan dari neraka ke surga. Kedua, Ahli Kiblat setelah berada di surga berjuluk kaum jahanam, atau mantan penghuni neraka. Mereka berdoa kepada Allah agar julukan tersebut tak lagi diatributkan kepada mereka. Allah pun mengabulkannya. Ketiga, Ahli Kiblat adalah orang-orang yang dengan seizin Allah mendapat syafaat (pertolongan) dari para malaikat, para nabi, dan orang-orang mukmin.

Pesan yang dikirim Ahli Kiblat adalah agar kaum beriman sungguh-sungguh melaksanakan shalat dan tidak melakukan dosa-dosa. Shalat yang diiringi perbuatan dosa memaksa pelakunya untuk mampir beberapa waktu di neraka. Padahal siapa yang mampu bertahan di neraka kendati sesaat?* (sam)