8 Akademisi UIN Jakarta Menjadi Panelis Konferensi Internasional AICIS 2024

8 Akademisi UIN Jakarta Menjadi Panelis Konferensi Internasional AICIS 2024

Semarang, Berita UIN Online - Annual International Conference on Islamic Studies (AICIS) ke-23 turut dimeriahkan oleh agenda parallel session yang terbagi menjadi dua sesi. Sesi pertama dimulai pukul 13.00-15.00 WIB. Dilanjutkan sesi kedua pukul 15.00-17.00 WIB. Terdapat 25 ruang yang digunakan dalam setiap parralel session ini. Sub tema artikel yang dibahas dalam setiap ruang parallel session tentunya berbeda-beda menyesuaikan tema AICIS 2024, ‘Redefining the Roles of Religion in Addressing Human Crisis: Encountering Peace, Justice, and Human Rights’.

Parallel session berlangsung pada Jumat (02/02/2024) hingga Sabtu (03/02/2024) di UIN Walisongo, Semarang. Sebelumnya, panitia telah menyeleksi 328 artikel terbaik dari total 1.957 artikel yang telah dikirim calon peserta konferensi. Delapan (8) artikel di antaranya ditulis oleh akademisi UIN Jakarta yang terdiri dari mahasiswa, dosen, serta profesor. Terpilihnya artikel tersebut menjadi prestasi tersendiri bagi UIN Jakarta.

Kepala Program Studi (Kaprodi) Tarjamah UIN Jakarta, Prof. Dr. Darsita Suparno, M.Hum., dengan artikelnya yang berjudul Cross-Cultural and Linguistic Boundaries: Acehnese Muslim Community Reflections on the Arrival of Rohingya Refugees. Artikel tersebut dimasukkan ke dalam sub tema ‘Religious Diversity, Conflict, and Interfaith Relations’ bersama tiga artikel lainnya.

Dr. Ahmad Bahtiar, M.Hum., dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia UIN Jakarta turut menulis artikel yang berjudul Relasi Adat dan Agama Masyarakat Minangkabau dalam Karya Hamka. Artikel tersebut dimasukkan ke dalam sub tema ‘Gender Equality and Justice: Discourse and Context’ bersama tiga artikel lainnya.

Alumnus UIN Jakarta (lulus tahun 2023) Program Studi Dirasat Islamiyyah, Suci Amalia juga menulis artikel yang berjudul Man'u Syahaadat al-Halaal Li al Muntajat bi al Asmaa'i as-Syaithaniyyah 'ala Mandzur Sadd az-Zara'i: Dirasah Tahliliyyah fi Mat'am Gacoan Noodles. Artikel tersebut dimasukkan ke dalam sub tema ‘Persinggungan antara Perspektif Ekonomi dan Perspektif Agama’ bersama tiga artikel lainnya.

Terdapat dua dosen Fakultas Syariah dan Hukum UIN Jakarta, pertama oleh Arip Purkon, M.A., dengan artikelnya yang berjudul Talfiq as A Method for Legal Solutions in Contemporary Islamic Law. Kedua oleh Hana Harun dengan artikelnya yang berjudul The Influence of the Mazhab of Fiqh on the Fatwa of the Indonesian Ulema Council. Kedua artikel tersebut telah dipublikasikan di Ahkam: Jurnal Ilmu Syariah UIN Jakarta.

Akademisi UIN Jakarta, Ferdiansyah, menulis artikel yang berjudul Konflik Geopolitik Palestina-Israel: Dilema Boikot, Sanksi Internasional dan Peran Agama untuk Perdamaian. Artikel tersebut dimasukkan ke dalam sub tema ‘Geopolitical Conflicts and Media Framing in International Issues’ bersama tiga artikel lainnya.

Dosen Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, Anis Fuadah Z, M.Pd.I menulis artikel yang berjudul Dampak Visi 2030 Arab Saudi terhadap Misi Diplomasi Budaya Sekolah Indonesia Riyadh. Artikel tersebut dimasukkan ke dalam sub tema ‘Youth, Education, and Religious Concepts: Interdisciplinary Perspectives’ bersama tiga artikel lainnya.

Kaprodi KPI, Dr. Yopi Kusmiati, S.Sos.I., M.Si. turut menyumbang artikel yang berjudul The Meaning of Worship for Religious People in The Covid-19 Pandemic: A Phenomenological Research. Artikel tersebut dimasukkan ke dalam sub tema ‘Diversity in Education: Exploring Contemporary Issues’ bersama tiga artikel lainnya.

Dalam wawancara daring, Senin (05/02/2024), Yopi Kusmiati menyampaikan bahwa akademisi harus siap dengan tulisan. Yopi berharap di tahun-tahun yang akan datang nantinya AICIS bisa berjalan dengan segala kemeriahannya. “Saya berharap anggaran bisa dinaikkan lagi untuk menampung lebih banyak peserta,” tambahnya.

Menteri Agama Republik Indonesia, Yaqut Cholil Qoumas dalam penutupan AICIS, Sabtu (03/02/2024) menyampaikan pesan kepada para akademisi Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) untuk memberikan kajian yang humanis dengan berpijak pada riset dunia Islam. Hal ini menjadi pesan penting bahwa agama bukan hanya keyakinan pribadi, tapi harus menyumbang yang baik dalam ruang kemanusiaan (Nala Zakina Z./Novia Syifaputri R.)

Tag :