37 Dokter Baru UIN Jakarta Ucapkan Sumpah di Hari Santri: Pisau Bedah Jadi Alat Ibadah

37 Dokter Baru UIN Jakarta Ucapkan Sumpah di Hari Santri: Pisau Bedah Jadi Alat Ibadah

Auditorium Prof. Dr. dr. MK. Tadjudin, Berita UIN Online — Sebanyak 37 dokter baru Fakultas Kedokteran (FK) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta secara resmi mengucapkan sumpah profesi pada Rabu (22/10/2025). Momentum Sumpah Dokter ke-54 ini berlangsung khidmat di Auditorium Prof. Dr. dr. MK. Tadjudin, bertepatan dengan Hari Santri Nasional 2025. 

Acara dihadiri oleh Rektor, Prof. Asep Saepudin Jahar, M.A., Ph.D., Dekan FK Dr. dr. Achmad Zaki, M.Epid., Sp.OT., Dirjen Kesehatan Lanjutan Kemenkes RI dr. Azhar Jaya S.H., SKM., MARS., para Wakil Rektor, guru besar, serta pimpinan rumah sakit jejaring pendidikan seperti RSUP Fatmawati dan RSU Sitanala. Hadir pula para dosen, tenaga kependidikan, serta orang tua dan keluarga lulusan yang memenuhi auditorium dengan suasana haru dan bangga.

Dalam sambutannya, Prof. Asep Saepudin Jahar menyampaikan rasa syukur atas lahirnya para dokter baru UIN Jakarta yang tidak hanya menguasai ilmu medis tetapi juga berkarakter santri. 

“Menjadi dokter bukan sekadar profesi, tapi jalan pengabdian. Sebagai dokter muslim, kalian harus menjadi penyelamat kehidupan dan penjaga iman,” ujarnya. Rektor juga mengingatkan agar para dokter senantiasa menjaga ketulusan dalam melayani. “Ketika kemanusiaan kalian utamakan, rezeki akan datang dengan sendirinya. Rizki dan takdir Tuhan itu tidak akan tertukar,” tambahnya.

Sementara itu, Dekan FK Dr. dr. Achmad Zaki menegaskan bahwa sumpah dokter bukanlah akhir, melainkan awal dari perjalanan pengabdian. “Sumpah dokter bukan sekadar seremonial akademik, tetapi ikrar moral dan spiritual. Dari hari ini, tanggung jawab kalian bukan lagi kepada dosen, melainkan langsung kepada masyarakat,” katanya.

Dirjen Kesehatan Lanjutan Kemenkes RI dr. Azhar Jaya turut memberikan pesan kepada para lulusan agar siap mengabdi di mana pun berada. “Negara membutuhkan dokter yang mau turun ke daerah, bukan hanya di kota besar. Jadilah penolong masyarakat di tempat yang paling membutuhkan,” ujarnya.

Perwakilan dokter baru, dr. Silvie Willia Marsyida, menyampaikan rasa syukur dan harapan agar seluruh sejawatnya dapat menjadi dokter yang amanah dan bermanfaat bagi umat. “Sumpah ini bukan sekadar kata-kata, melainkan ikrar tanggung jawab kami di hadapan Allah, masyarakat, dan profesi. Semoga ilmu yang kami peroleh menjadi amal jariah yang terus mengalir,” ujarnya. 

Silvie, yang juga penerima Beasiswa Santri Berprestasi Kementerian Agama, menambahkan, “Santri menjaga agama dengan ilmu dan akhlak, dokter menjaga kehidupan dengan ilmu dan pelayanan. Keduanya sama-sama untuk kemaslahatan umat.”

Mewakili para orang tua, dr. Azhar Jaya berharap agar para dokter muda terus menjaga integritas, menjunjung kemanusiaan, dan mengabdi dengan tulus. “Profesi dokter adalah ibadah dan pengabdian. Jangan jadikan profesi ini alat dagang, tapi ladang amal,” pesannya. 

(Kareena Auliya J./Fauziah M./Zaenal M./Muhamad Arifin Ilham)