30 Prodi UIN Jakarta Ditawarkan di Jalur SPAN PTKIN, Profil Pengajar dari Menteri hingga Ilmuwan Kelas Dunia
Gedung Rektorat, Berita UIN Online— Sebanyak 30 Program Studi (Prodi) dari sejumlah Fakultas di lingkungan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ditawarkan di jalur Seleksi Prestasi Akademik Nasional-Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (SPAN PTKIN) tahun 2025. Berbagai keunggulan dimiliki Prodi UIN Jakarta sasaran jalur SPAN PTKIN, mulai dari akreditasi mayoritas unggul dan kelas dunia, hingga pengajar yang merupakan Menteri hingga Ilmuwan Kelas Dunia.
Wakil Rektor Bidang Akademik UIN Jakarta, Prof. Dr. Ahmad Tholabi S.Ag. S.H. M.Ag. M.H. dalam keterangannya di Jakarta, Senin (10/02/2025), mengungkapkan UIN Jakarta dipastikan membuka jalur penerimaan mahasiswa baru melalui SPAN PTKIN. Menurutnya, jalur seleksi ini dibuka mengingat UIN Jakarta merupakan bagian dari Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri di bawah Kementerian Agama RI.
“Dengan demikian, SPAN PTKIN menjadi salahsatu jalur penerimaan yang akan kita buka di 2025. Para calon mahasiswa, silahkan bersiap mendaftar,” ujarnya.
Para calon mahasiswa dapat mendaftar di jalur ini mulai hari ini, Senin 1 Februari hingga Kamis 06 Maret 2025. Pengumuman hasil seleksi sendiri dijadwalkan pada tanggal 27 Maret 2025 dengan masa pendaftaran ulang ditentukan masing-masing perguruan tinggi negeri tujuan studi para calon mahasiswa.
Namun sebelumnya, lembaga pendidikan asal siswa terlebih dahulu mengisi Pangkalan Data Siswa dan Sekolah (PDSS) terhitung tanggal 06-25 Januari 2025. Terkait isian PDSS, nanti pihak panitia nasional akan melakukan verifikasi atas isian PDSS sepanjang 06-30 Januari 2025.
Dalam laman SPAN PTKIN disebutkan, SPAN PTKIN merupakan jalur seleksi prestasi akademik yang terbuka bagi para siswa dari sekuruh lembaga pendidikan menengah. Diantaranya Madrasah Aliyah, Madrasah Aliyah Keagamaan, Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan, Pendidikan Kesetaraan Pondok Pesantren Salafiyah atau Mu’adalah Mu’allimin atau Mu’adalah Salafiyah.
Untuk itu, jalur ini terbuka bagi seluruh calon mahasiswa tanpa melihat perbedaan jenis kelamin, suku, kedudukan sosial dan ekonomi, atau bahkan agama. Pendaftaran ujian SPAN PTKIN juga gratis, tanpa dipungut biaya.
Untuk jalur SPAN PTKIN di masa penerimaan 2025 sendiri, lanjut Warek Tholabi, UIN Jakarta menawarkan setidaknya 30 Prodi yang tersebar di sejumlah fakultas. “Prodi yang ditawarkan cukup beragam, mulai dari Pendidikan Fisika, Pendidikan Biologi, hingga Prodi Ekonomi Syariah,” ujarnya.
Di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) ditawarkan Prodi Pendidikan Agama Islam, Pendidikan Bahasa Arab, Tadris Bahasa Inggris, Tadris Biologi, Tadris Fisika, Manajemen Pendidikan. Lalu, Tadris Bahasa lndonesia, Tadris IPS, Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, dan Pendidikan Islam Anak Usia Dini.
Selanjutnya di Fakultas Adab dan Humaniora ditawarkan Prodi Bahasa dan Sastra Arab, Prodi Sejarah Peradaban Islam, dan Prodi Tarjamah.
Di Fakultas Ushuluddin ditawarkan Prodi Studi Agama Agama, Prodi Ilmu Al-Qur`an dan Tafsir, Prodi Ilmu Hadis, Prodi Aqidah dan Filsafat Islam, dan Prodi Ilmu Tasawuf.
Selanjutnya di Fakultas Syariah dan Hukum (FSH) ditawarkan Prodi Hukum, Keluarga Islam (Ahwal Syakhshiyyah), Perbandingan Mazhab, Hukum Tata Negara (Siyasah), Hukum Pidana Islam (Jinayah), dan Prodi Hukum Ekonomi Syariah (Mua`malah).
Setelahnya ditawarkan sejumlah Prodi di Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi (Fdikom) yaitu Prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam, Prodi Bimbingan Penyuluhan Islam, Prodi Manajemen Dakwah, dan Prodi Pengembangan Masyarakat Islam.
Fakultas Ekonomi dan Bisnis juga menawarkan dua prodi unggulan di jalur SPAN PTKIN, yaitu Prodi Perbankan Syariah dan Prodi Ekonomi Syariah. Terakhir, Fakultas Dirasat Islamiyah menawarkan Prodi Dirasat Islamiyah.
Berbagai program studi ini tercatat memiliki berbagai keunggulan, mulai dari akreditasi Unggul hingga profil pengajar sekelas Menteri di era Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto-Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka hingga Ilmuwan Kelas Dunia.
Di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) misalnya, beberapa tokoh akademik nasional dan global tercatat menjadi pengajar di sejumlah Prodi-nya. Dua diantaranya seperti Profesor Maila Dinia Husnie Rahim dan Profesor Abdul Mu’ti.
Profesor Maila merupakan salahsatu pengajar FITK dengan pangkat Guru Besar Kesejahteraan Sosial dan Pendidikan Anak Usia Dini. Maila merupakan sosok pengajar dengan kapasitas akademik tingkat internasional sebagai salah satu dari sedikit Ilmuwan Perempuan Indonesia yang masuk dalam The World's Top 2% Scientists 2024 dari Elsevier and created by Stanford University.
Adapun Profesor Abdul Mu’ti telah dikenal sebagai akademisi dengan berbagai kerja keumatan luar biasa. Sejak 2024, salahsatu guru besar di FITK ini dipercaya menjabat Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Indonesia dengan tugas melakukan peningkatan kualitas jenjang pendidikan dasar dan menengah di tanah air.
Di Fakultas Ushuluddin, sejumlah pengajarnya merupakan tokoh yang diakui kepakaran dan kiprahnya di ranah akademik maupun kehidupan keagamaan. Beberapa diantaranya seperti Dr. K.H. Ahsin Sakho Muhammad, Prof. Dr. Said Agil Husin al-Munawar, hingga Prof. Dr. K.H. Nasaruddin Umar M.A.
Kyai Ahsin Sakho merupakan pengajar Prodi Ilmu al-Quran dan Tafsir setelah menamatkan pendidikan sarjana hingga doktoralnya dari Kulliyatul Quran wa Dirasah Islamiyyah dari al-Jami’ah al-Islamiyah, Madinah. Pengasuh Ponpes Daar al-Quran ini merupakan sedikit ulama Indonesia yang diakui akan kepakarannya dalam bidang Qira’ah Sab’ah.
Salahsatu kolega Kyai Ahsin di Fakultas Ushuluddin adalah Prof. Dr. Said Agil Husin al-Munawar. Profesor Said merupakan salah satu ulama Indonesia saat ini yang dikenal kepakarannya di bidang Tafsir al-Quran dan Ushulu Fiqih. Salah satu murid utama Syaikh Yasin Al-Fadani Al-Hasani ini pernah dipercaya menjadi Menteri Agama RI periode 2001-2004.
Terakhir, Profesor Nasaruddin Umar. Ia merupakan salah satu pengajar di Fakultas Ushuluddin yang memiliki kepakaran di bidang tafsir al-Quran dengan kiprah sosial keagamaan luar biasa, mulai dari Ketua Umum Pengurus Pusat Pondok Pesantren As'adiyah Sengkang (salah satu pesantren terkemuka asal Sulawesi), Wakil Menteri Agama RI 2011-204, Imam Besar Masjid Istiqlal, dan terkini Menteri Agama RI sejak dilantik pada 2024 lalu. (zm)