134 ASN UIN Jakarta Ikuti Uji Kompetensi
Gedung PLP, BERITA UIN Online— 134 Aparatur Sipil Negara (ASN) PNS Tenaga Kependidikan UIN Jakarta mengikuti Uji Kompetensi PNS UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun Anggaran 2023 di Gedung Pusat Layanan Psikologi UIN Jakarta, Selasa (7/3/2023). Uji kompetensi diharap mendukung implementasi tata kelola universitas yang efektif, efisien, dan produktif.
Pelaksanaan uji kompetensi dibuka langsung Rektor UIN Jakarta Prof. Asep Saepudin Jahar, M.A., Ph.D.Turut membersamai Rektor sejumlah pimpinan UIN Jakarta dan Kementerian Agama RI.
Diantaranya, Kepala Biro AUK UIN Jakarta Drs. H. Juanda Naim M.H., Dekan Fakultas Psikologi Dr. Zahrotun Nihayah M.Si., dan Analis Kepegawaian/Koordinator pada Bagian Asesmen dan Bina Pegawai Biro Kepegawaian Setjen Kemenag Dr. Asro'i M.Pd.
Dalam laporannya, Kabiro Juanda melaporkan, total peserta uji kompetensi kali ini mencapai 134 orang. Masing-masing adalah 14 peserta berlatar pejabat administrator dan fungsional ahli madya, 47 peserta berlatar pejabat fungsional ahli muda, 9 peserta pejabat fungsional tertentu, dan 64 peserta pelaksana.
Kabiro Juanda menuturkan, uji kompetensi bertujuan mewujudkan tenaga kependidikan UIN Jakarta yang unggul melalui uji kompetensi sesuai PMA Nomor 1 tahun 2020 tentang Ujian Kompetensi PNS Kemenag. "Tentunya juga dalam rangka pemetaan sekaligus pengisian jabatan melalui promosi dan rotasi," ujarnya.
Selanjutnya, uji kompetensi juga diharapkan menyediakan hasil ujian yang merefleksikan kompetensi manajerial, sosial kultural, dan teknis dalam pengisian sumber daya jabatan administrator dan pengawas. Selain itu, uji kompetensi menjadi peta karir yang menjadi basis kebijakan merit system di UIN Jakarta.
"Manfaat terakhir, tersedianya bank hasil uji kompetensi yang berlaku selama tiga tahun sehingga dapat menjamin proses promosi dan rotasi dalam rangka pengisian jabatan sesuai aturan berlaku," paparnya.
Uji kompetensi sendiri dilaksanakan Biro AUK UIN Jakarta bekerjasama dengan Bagian Asesmen dan Bina Pegawai Biro Kepegawaian Setjen Kemenag dan Pusat Layanan Psikologi pada Fakultas Psikologi UIN Jakarta. Kegiatan dijadwalkan sepanjang hari Selasa-Kamis 7-9 Maret ini.

Jadi Dasar Objektif Promosi
Dalam pembukaannya, Rektor Asep mengapresiasi pelaksanaan uji kompetensi bagi tenaga kependidikan ASN PNS UIN Jakarta. Menurutnya, ini menjadi bagian dalam mewujudkan tata kelola UIN Jakarta yang efektif, efisien, dan produktif.
Rektor menegaskan, hasil uji kompetensi akan menjadi dasar objektif dalam promosi atau penempatan tenaga kependidikan pada suatu jabatan tertentu. "Jadi mohon bapak ibu semua berkeyakinan bahwa hasil asesmen ini akan saya gunakan seobjektif mungkin untuk mengisi posisi-posisi yang dibutuhkan," tandasnya.
Menurutnya, kehadiran sumber daya dengan kualifikasi yang sesuai dan penempatan mereka pada posisi yang tepat dibutuhkan dalam menjalankan tata kelola UIN Jakarta. Terlebih ke depan UIN Jakarta ingin mendorong digitalisasi layanan, sistem terintegrasi, dan kinerja yang efektif, efisien, dan produktif.
Sementara itu, Dekan Nihayah menjelaskan, Pusat Layanan Psikologi UIN Jakarta pada asesmen ini menugaskan asesor psikologi dari luar UIN Jakarta. "Karena yang turun (ikut uji komptensi, red.) hari ini adalah kolega kami semua, maka yang turun hari ini 100 % profesional," terangnya.
Menurutnya, hal ini dilakukan untuk menjaga independensi dan profesionalitas asesmen. "Bukan dosen, pejabat, atau bagian lain dari Fakultas Psikologi UIN Jkt. Ini untuk menjaga independensi dan profesionalitas," terangnya lagi.
Analis Kepegawaian/Koordinator Asro'i menambahkan, uji kompetensi menjadi bagian penting dalam penunjukan sumber daya bagi pengisian jabatan berdasar promosi maupun rotasi. Selain memiliki kualifikasi pendidikan yang dipersyaratkan dan berkinerja baik, mereka juga harus tercatat memiliki kompetensi.
"Untuk mengetahui kompetensi tersebut, hari ini menjadi bagian dari upaya itu sehingga hasilnya objektif dan bisa dipertanggungjawabkan. Asesor juga independen. Tidak ada intervensi darimanapun," paparnya.
Ketiga aspek, jelasnya, menjadi sarat pertimbangan seseorang untuk ditetapkan dalam jabatannya. "Oleh karena itu, hari ini dilaksanakan uji kompetensi. Harapannya bapak ibu dapat mengikuti sebaik-baiknya. Tidak harus googling cari sumber literatur. Pokoknya ikuti asesor," pungkasnya. (hmn/ds/zm)