UIN Jakarta Gelar Pelatihan Optimalisasi Media Sosial untuk Perkuat Keterbukaan Informasi Publik
Ruang Diorama, Berita UIN Online — UIN Syarif Hidayatullah Jakarta melalui Pusat Informasi dan Humas (PIH) menyelenggarakan Pelatihan Optimalisasi Media Sosial untuk Keterbukaan Informasi Publik, di Diorama, lantai dasar Auditorium Harun Nasution, Jumat (11/12/2025). Kegiatan ini menjadi langkah strategis dalam memperkuat kapasitas pengelolaan informasi digital serta meningkatkan kualitas layanan komunikasi publik di lingkungan kampus.
Pelatihan menghadirkan dua narasumber kompeten, yakni Intan Widiastuti, S.Kom.I., Pranata Humas Ahli Pertama Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kementerian Perhubungan, serta Content Creator Dhimas Sugian (Brodhimsu). Kegiatan diikuti oleh mahasiswa Internship PIH Batch 7 dan Batch 8 serta para user dari berbagai unit kerja PIH.
Rektor UIN Jakarta, Prof. Asep Saepudin Jahar, M.A., Ph.D., dalam sambutannya mengapresiasi kontribusi mahasiswa internship yang telah mendukung kerja kehumasan kampus. “Transparansi dan pelayanan publik kini bergerak melalui ruang digital. Karena itu, penguatan kapasitas mahasiswa dalam media sosial menjadi keharusan,” katanya.
Selanjutnya, Ketua LP2M, Prof. Amelia Fauzia, menegaskan bahwa literasi digital dan kemampuan mengelola media sosial menjadi kebutuhan utama civitas akademika masa kini. “Mengelola informasi bukan sekadar unggah konten, tetapi membaca kebutuhan publik, memahami konteks, dan menjaga integritas institusi,” jelasnya.
Sementara itu, Plt. Kepala PIH, Dr. Deden Mauli Darajat, menekankan pentingnya peran humas dalam tata kelola informasi publik yang profesional. “Mahasiswa internship bukan hanya peserta magang, tetapi bagian dari ekosistem kehumasan kampus yang ikut menggerakkan wajah digital UIN Jakarta,” ujarnya.
Media Sosial sebagai Kanal Pelayanan Publik
Pada sesi pertama, Intan Widiastuti, S.Kom.I., selaku Pranata Humas Ahli Pertama Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kementerian Perhubungan memaparkan secara komprehensif standar kehumasan pemerintah dan pengelolaan media sosial instansi publik. Ia menekankan bahwa media sosial perguruan tinggi bukan hanya soal posting konten, tetapi bagian dari tata kelola informasi yang diatur oleh regulasi.
“Setiap unggahan adalah pernyataan resmi institusi,” tegasnya di awal sesi. Ia menekankan bahwa humas memiliki tanggung jawab menjaga kredibilitas lembaga melalui pengelolaan pesan.
“Media sosial pemerintah bukan ruang bebas berekspresi. Ia ruang pelayanan publik. Maka gaya bahasa, diksi, hingga ritme unggahan harus mencerminkan profesionalitas lembaga,” jelasnya.
Ia menambahkan bahwa PTKIN seperti UIN Jakarta memiliki tantangan sekaligus keunggulan: “Perguruan tinggi punya banyak sumber cerita, riset, kegiatan mahasiswa, prestasi. Tantangannya adalah bagaimana merangkainya menjadi konten yang konsisten dan membentuk identitas kelembagaan.”
Sesi ini diakhiri dengan contoh-contoh unggahan informatif yang ideal serta standar editorial ala humas pemerintah.
Teknik Digital Storytelling untuk Konten Kampus
Sesi kedua menghadirkan Content Creator Dhimas Sugian yang juga dikenal sebagai Brodhimsu di laman Instagram dengan jumlah pengikut 14 ribu. Melalui pengalamannya tersebut, ia menjelaskan teknik membangun cerita digital yang kuat dan relevan untuk audiens kampus.
Pertama, ia membuka dengan penjelasan mengenai pentingnya kedekatan emosional dalam konten. “Storytelling itu bukan soal kamera dan editing. Storytelling itu soal membuat orang merasakan sesuatu, karena orang tidak ingat apa yang kita sampaikan, tetapi ingat apa yang mereka rasakan setelah menontonnya” ujarnya.
Lalu, ia menekankan bahwa UIN Jakarta punya kekuatan: keberagaman aktivitas, dinamika mahasiswa, dan atmosfer akademik. “Kalau diceritakan dengan cara yang benar, kampus bisa punya citra yang kuat dan berbeda,” tambahnya.
Dengan terselenggaranya kegiatan ini, UIN Jakarta berharap pengelolaan media sosial kampus semakin kuat, profesional, dan mampu menghadirkan layanan informasi publik yang transparan serta adaptif terhadap perkembangan komunikasi digital.
(Putri Khoirina N./Fauziyah M./Zaenal M./Fajri Nafisa)
