Seminar Prodi Tarjamah FAH UIN Jakarta Bahas Perkembangan dan Tantangan Penerjemahan Sastra

Seminar Prodi Tarjamah FAH UIN Jakarta Bahas Perkembangan dan Tantangan Penerjemahan Sastra

Teater Abdul Ghani, Berita UIN Online - Mahasiswa semester VI (enam) Program Studi (Prodi) Tarjamah Fakultas Adab dan Humaniora (FAH) UIN Jakarta menggelar seminar penerjemahan teks sastra sebagai salah satu syarat ujian akhir semester (UAS) Mata Kuliah Penerjemahan Sastra yang diampu oleh Dr. Karlina Helmanita, M.Ag.

Prof. Darsita S, M.Hum, Kaprodi Tarjamah, menyoroti bahasa Arab sebagai bahasa resmi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan penghubung bagi 24 negara Organisasi Kerja Sama Islam (OKI), termasuk Indonesia. Prof Darsita menegaskan bahwa Prodi Tarjamah aktif mendukung perkembangan penerjemahan bahasa Arab, termasuk bidang sastra.

“Seminar ini diharapkan mampu menambah pengetahuan yang lebih luas terkait kearifan sastra Arab,” ucap Prof. Darsita dalam sambutan yang berlangsung di teater Abdul Ghani, Jumat, (12/07/2024).

Narasumber pertama, Prof. Dr. Sukron Kamil, M.Ag., dosen yang menginisiasi adanya Mata Kuliah Penerjemahan Sastra di Prodi Tarjamah, menyampaikan bahwa sastra adalah seni yang memakai bahasa sebagai medianya. 

“Karakter sastra di dalamnya ada unsur rasa sehingga mahasiswa Tarjamah perlu mengetahui wawasan teori dasar sastra,” ujar Prof. Sukron.

Prof. Sukron memaparkan karya-karya sastra Arab dan hasil terjemahannya, serta para tokoh di baliknya. Menurut Prof Sukron, terjemahan sastra bertujuan untuk menghibur pembaca sehingga tidak dianjurkan menggunakan metode penerjemahan harfiah. 

Adapun tokoh-tokoh sastra Arab bergenre cerita anak di antaranya Kamil Kailani, Muhammad Athiyah Al-Abrasyi, Amin Salamah, Hoda al-Shaer, Yakub Al-Syaruni, dan lain-lain.

Narasumber kedua, Dr. Karlina Helmanita, M.Ag., menyampaikan penerjemahan sastra menawarkan peluang seperti menjadi genre cerita anak yang paling diminati, berkembangnya ruang kerja baru sebagai jasa penerjemah, penulis sastra, dan sebagainya.

Namun demikian, penerjemahan sastra menghadapi kesulitan karena belum mendapat perhatian yang cukup dari pihak-pihak yang berkepentingan, sehingga para penerjemah sastra harus lebih aktif dalam memperkenalkan karya terjemahannya dan mengikuti perkembangan tren pasar.

Seusai penyampaian materi oleh narasumber, dilanjutkan sesi tanya jawab dari mahasiswa. Seminar ini juga menampilkan pameran buku hasil penerjemahan sastra oleh mahasiswa semester VI (enam) dan pembacaan puisi Arab berjudul “Al-Aduwwu” oleh Siti Zainab, mahasiswi Prodi Tarjamah.

Foto Kegiatan:
WhatsApp Image 2024-07-17 at 09.08.57 (1)

WhatsApp Image 2024-07-17 at 09.08.57 (2)

(Nala Zakina Zuhaida/Fauziah M./Raihan Lail Ramadhan)

Tag :