Perkuat Hubungan Indonesia-Kroasia: Dari Perdamaian hingga Industri Halal
Ruang Diorama, Berita UIN Online- Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta sambut kedatangan Imam Besar Kroasia Syaikh Dr. Aziz E.Hasanovic di Ruang Diorama, Selasa (19/11/2024). Kunjungan tersebut dalam rangka perkuat hubungan Indonesia-Kroasia yang telah berjalan selama beberapa dekade terakhir.
Lawatannya ke UIN Jakarta bertujuan untuk memberikan kuliah umum dengan tema “Peran Islam dalam Membangun Perdamaian di Eropa: Perspektif Imam Besar Muslim Kroasia”. Dalam kesempatan tersebut Imam Besar didampingi oleh Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Kroasia untuk Indonesia, H.E. Nebojša Koharović.
Turut hadir juga Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Indonesia (RI) untuk Republik Kroasia, H.E. Suwartini Wirta, Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Prof. Ali Munhanif M.A., Ph.D., dan Wakil Rektor Bidang Kerjasama Din Wahid M.A., Ph.D.
Dalam sambutannya Wakil Rektor (Warek) Bidang Kerjasama, Din Wahid M.A., Ph.D. mengungkapkan kegembiraannya atas kedatangan Imam Besar Kroasia Syaikh Dr. Aziz E. Hasanovic. Ia mengapresiasi perjuangan yang telah dilakukan oleh Imam dalam mengadvokasi kepentingan umat Islam dalam mewujudkan perdamaian dan toleransi di tengah banyaknya perbedaan dan pertikaian. “Imam Besar telah memperkenalkan Islam yang ramah dan cinta perdamaian pada masyarakat global,” tutur Warek.
Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh RI untuk Republik Kroasia, H.E. Suwartini Wirta mengatakan kegiatan ini merupakan bagian dari kunjungan Imam Kroasia ke Indonesia yang telah dimulai sejak 17-21 November 2024, untuk bertemu dengan sejumlah tokoh dan lembaga termasuk Menteri Agama, Nasarudin Umar dan Wakil Menteri Luar Negeri Republik Indonesia, Muhammad Anis Matta.
Duta Besar mengapresiasi kesediaan UIN Jakarta yang telah berkenan menjadi tuan rumah pada kunjungan Imam Besar Kroasia Syaikh Dr. Aziz E. Hasanovic. “Sebagai salah satu kampus Islam terkemuka di Indonesia, UIN Jakarta tentu memberikan kebanggan dan kehormatan bagi kami dan juga tentu dirasakan oleh mufti dan delegasi dari Kroasia,” ungkapnya.
Suwartini Wirta menyampaikan terselenggaranya acara ini tidak terlepas dari dukungan, koordinasi dan pengaturan yang baik dari Kementerian Agama Republik Indonesia dan Kementerian Luar Negeri. “Saya dengan tulus menyampaikan terima kasih pada pejabat dari kedua institusi tersebut,” ucapnya.
Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh RI itu menuturkan lawatan Imam Besar Kroasia tersebut merupakan program Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI), yang bertujuan untuk memperkuat hubungan Indonesia-Kroasia sekaligus saling berbagi pengetahuan dan pengalaman dalam berbagai aspek seperti pemberdayaan muslim, toleransi antar umat beragama, penanganan radikalisme dan ekstremisme serta pengembangan industri halal.
“Imam Besar Kroasia telah menegaskan dalam banyak kesempatan pentingnya Kroasia untuk belajar kepada Indonesia atas peran dan posisinya sebagai negara dengan populasi terbesar di Dunia,” jelasnya.
Indonesia, lanjutnya, dipandang sebagai panutan dalam memajukan dialog antar iman dan memiliki kemampuan dalam menjembatani berbagai kepentingan untuk menciptakan harmoni antar umat beragama. Indonesia, kata Dubes, diakui menjadi inspirasi bagi Kroasia dalam pendirian pusat sertifikasi halal.
Di samping itu, Dubes menuturkan bahwa Kroasia merupakan negara pertama di Eropa yang mengakui Islam sebagai agama resmi tepatnya pada 1916. “Pemberdayaan muslim dan pengembangan aspek keberislaman di Kroasia dilakukan utamanya oleh institusi bernama Komunitas Islam Kroasia yang saat ini dipimpin oleh Syaikh Dr.Aziz E.Hasanovic,” tuturnya.
Terakhir, Dubes mengatakan meskipun mufti mewakili agama minoritas di Kroasia tapi mufti merupakan tokoh penting dalam politik dan ketatanegaraan sehingga pandangannya sangat dihormati petinggi Kroasia termasuk presiden dan para menteri.
Dokumentasi Acara:
(Aji Pangestu/Fauziah M./Raihan Lail Ramadhan/Foto: Muhammad Fahri Afrizal, Hermanudin)