Ketahui Lebih Dalam Fakultas Kedokteran UIN Jakarta, Calon Mahasiswa Baru Wajib Tahu!
UIN Jakarta, Berita UIN Online- Pembentukan Fakulas Ilmu Kesehatan dan Ilmu Kedokteran UIN Jakarta pada tahun 2004 menjadi titik awal pengaplikasian bidang ilmu kesehatan sejak peralihan dari IAIN menjadi UIN di tahun 2001. Beberapa tahun setelah terbentuknya FKIK tepatnya di tahun 2018, terjadi pemisahan fakultas menjadi Fakultas Kedokteran (FK) dan Fakultas Ilmu Kesehatan (FIKES) yang telah direncanakan sejak tahun 2015 berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2013 tentang Pendidikan Kedokteran pasal 6.
Wakil Dekan Fakultas Kedokteran Bidang Kemahasiswaan, drg. Laifa Annisa Hendarmin, Ph.D., dalam penyampaian materi sosialisasi fakultas kepada sejumlah siswa SMA/MA di Ruang Diorama UIN Jakarta pada Rabu (7/2/2024) menyebutkan bahwa selama 20 tahun berdiri, FK UIN Jakarta telah meluluskan hampir 1000 alumni yang tersebar ke berbagai daerah di Indonesia. Lulusannya pun tidak hanya bekerja di rumah sakit, ada yang bekerja di instansi pemerintahan sebagai ahli kesehatan, direktur rumah sakit, ahli hukum kesehatan, dll.
Ia menyampaikan bahwa FK UIN Jakarta memiliki poin plus di bidang pendidikan karena diselarasi dengan ilmu keislaman sehingga mahasiswa dapat mengintegrasikan ilmu kedokteran dengan ilmu keislaman. Hal itu berpengaruh pada alumni FK UIN Jakarta yang kini banyak bekerja di rumah sakit haji.
FK UIN Jakarta menjadi FK pertama yang berdiri di bawah naungan Kemenag. Dengan
akreditasi A yang dikeluarkan oleh Perkumpulan Lembaga Akreditasi Mandiri Pendidikan Tinggi Kesehatan Indonesia tahun 2021, membuat Prodi Kedokteran menjadi prodi dengan peminat terbanyak di UIN Jakarta. Di tahun ini juga FK UIN Jakarta akan membuka dua pendidikan spesialis, yaitu paru-paru dan obgyn atau kandungan.
Di tahun 2020, FK UIN Jakarta memiliki laboratorium terpadu untuk melayani pemeriksaan molekuler Covid-19 dan menjadi salah satu laboratorium rujukan pemeriksaan molekuler serta whole genome sequencing, tidak hanya penyakit Covid-19 tapi juga penyakit lainnya.
Program unggulan yang ditawarkan FK UIN Jakarta di antaranya adalah modul kajian kedokteran dan keislaman, kedokteran haji, riset penyakit kelainan genetika, Objective Structured Clinical Examination (OSCE), dan Student Oral Case Analysis (SOCA). Beasiswa yang disediakan FK UIN Jakarta pun cukup beragam, di antaranya beasiswa KIP bagi mahasiswa yg memiliki kartu KIP, dan mahasiswa yang termasuk ke dalam kelompok UKT golongan 1-3, beasiswa afirmasi yang diberikan oleh Kemenkes, serta beasiswa santri berprestasi Kemenag, melalui jalur LOA (letter of acceptance) dan jalur reguler.
Dalam proses pembelajarannya, sistem kurikulum yang berlaku di FK cukup berbeda
dibanding fakultas lain yang ada di UIN Jakarta. FK menerapkan metode belajar menggunakan modul yang berbeda tiap beberapa minggu.
“Di kedokteran UIN itu belajar dengan sistem modul, jadi berbeda dengan jurusan lainnya. Selama kurang lebih empat minggu mahasiswa itu mempelajari satu modul dan dibagi menjadi beberapa kelompok. Tiap kelompok nantinya akan dipandu oleh satu fasilitator,” jelas drg. Latifa.
Di forum yang sama, drg. Latifa juga mengingatkan bahwa perjalanan mahasiswa menjadi dokter umum maupun spesialis tidaklah mudah, banyak hal yang dikorbankan dalam proses tersebut, seperti waktu, tenaga, dan uang. Maka dari itu, hanya siswa yang bertekad dan bersungguh-sungguhlah yang mampu bertahan hingga tahap terakhir.
“Perjalanan mahasiswa jadi dokter itu tidak cepat, butuh waktu 10-12 tahun untuk menjadi dokter spesialis. Tahapannya masa studi pendidikan dokter empat tahun, masa co-ass dua tahun, masa internship satu tahun, dan kalau mau lanjut spesialis waktunya tiga sampai empat tahun. Jadi harus dipikirkan betul-betul kalau mau masuk FK, perjuangannya tidak bisa main-main,” tambahnya.
Relasi FK UIN Jakarta mencakup fasilitas-fasilitas kesehatan besar di Indonesia, seperti Rumah Sakit Haji di berbagai daerah, Rumah Sakit Fatmawati, Rumah Sakit Syarif Hidayatullah, dan beberapa rumah sakit lainnya. FK UIN Jakarta juga menjalin kerja sama internasional dengan beberapa kampus luar negeri, seperti Yamaguchi University (Jepang), Chiang Mai University (Thailand), dan Tohoku University (Jepang) (Nadia Nur Fadilah/Novia Syifaputri Ramadhan).