Kembali Masuk QS WUR: UIN Jakarta Kokoh sebagai Pusat Keilmuan Teologi dan Studi Agama
Gedung Rektorat, Berita UIN Online— UIN Syarif Hidayatullah Jakarta kembali mencatat prestasi gemilang dengan masuk dalam QS World University Rankings (QS WUR) by Subject 2025 dalam kategori Theology, Divinity & Religious Studies. Keberhasilan ini makin mengokohkan UIN Jakarta sebagai pusat keunggulan dalam kajian teologi, ketuhanan, dan studi agama multidisiplin.
Pengumuman resmi peringkat ini dilakukan pada 12 Maret 2025, di mana UIN Jakarta berhasil mempertahankan posisinya di tingkat dunia. Dalam pemeringkatan ini, hanya ada tiga perguruan tinggi dari Indonesia yang masuk dalam kategori ini, yakni: Universitas Gadjah Mada (peringkat 51-100 dunia), UIN Syarif Hidayatullah Jakarta (peringkat 101-150 dunia), dan Universitas Indonesia (peringkat 101-150 dunia)
Menyambut pengumuman ini, Rektor UIN Jakarta Prof. Asep Saepudin Jahar M.A. Ph.D. di Gedung Rektorat, Rabu (19/3/2025), menyambut penuh syukur dan kebanggaan atas pencapaian ini. Menurutnya, keberhasilan ini merupakan bukti bahwa UIN Jakarta telah diakui secara global sebagai kampus unggulan dalam kajian Islam dan multidisiplin.
“UIN Jakarta telah berhasil mengukuhkan diri sebagai kampus berkelas dunia dan center of excellence dalam kajian teologi, ketuhanan, dan studi agama multidisiplin. Capaian ini tidak lepas dari kerja keras seluruh sivitas akademika universitas yang terus berkomitmen dalam meningkatkan kualitas riset, publikasi, dan kerja sama internasional,” ujarnya.
Rektor Asep Jahar juga menegaskan jika prestasi ini bukan sekadar angka, melainkan bukti bahwa kajian Islam memiliki relevansi besar dalam diskursus global, terutama dalam memahami dinamika sosial, politik, dan budaya di berbagai belahan dunia. Kebanggaan ini semakin bertambah karena UIN Jakarta adalah satu-satunya PTKIN yang masuk QS University Ranking by Subject.
“Dari 18 perguruan tinggi Indonesia yang masuk dalam daftar QS WUR by Subject 2025, UIN Jakarta tetap konsisten menjadi pemimpin dalam studi keagamaan,” tambahnya.
Lebih jauh, Prof. Asep optimistis bahwa peringkat UIN Jakarta akan terus naik di tahun-tahun mendatang. Saat ini, UIN Jakarta juga menantikan hasil QS World University Rankings secara keseluruhan yang akan diumumkan pada Juni 2025, serta QS Asia Ranking pada Oktober 2025.
“Kami sudah bekerja keras dalam pengumpulan data dan submission dokumen untuk pemeringkatan ini. Sekarang kita menunggu hasilnya, dan saya yakin UIN Jakarta akan semakin bersinar di panggung dunia,” tuturnya.
Sitasi UIN Jakarta Unggul dan Berpotensi Naik Peringkat di Subjek Lain
Wakil Rektor Bidang Akademik, Prof. Tholabi, yang juga Ketua Pengarah Tim Taskforce UIN Jakarta, menambahkan bahwa salah satu faktor utama yang membawa UIN Jakarta ke peringkat dunia adalah tingginya jumlah sitasi akademik. Salah satu indikator penting dalam penilaian ini adalah sitasi akademik, dan UIN Jakarta mendapatkan poin 92, angka yang sangat tinggi dibandingkan banyak universitas lain. “Ini menunjukkan bahwa publikasi dari UIN Jakarta banyak dikutip oleh akademisi global, membuktikan bahwa riset kita memiliki dampak besar," ujar Prof. Tholabi.
Selain itu, berdasarkan analisis tim Taskforce QS UIN Jakarta, universitas ini memiliki potensi besar untuk masuk dalam pemeringkatan QS WUR by Subject di bidang lain. “Dari analisis yang kami telaah, ada tiga subjek lain yang berpotensi masuk pemeringkatan global, yaitu Pendidikan, Sosiologi, dan Komunikasi. Saat ini, jumlah publikasi, reputasi akademik, dan sitasi dalam bidang-bidang tersebut terus meningkat, sehingga besar kemungkinan UIN Jakarta akan masuk dalam peringkat QS WUR by Subject untuk kategori tersebut di masa mendatang," jelasnya.
Ia menambahkan bahwa dorongan terhadap penelitian multidisiplin dan kolaborasi global semakin memperkuat posisi UIN Jakarta di tingkat internasional. "Kami terus mendorong peningkatan kualitas penelitian dan publikasi ilmiah di berbagai bidang. Dengan penguatan strategi akademik, kami optimistis UIN Jakarta tidak hanya unggul di studi agama, tetapi juga di bidang sosial dan pendidikan yang memiliki dampak luas di masyarakat," tambahnya.
Komponen Penilaian dan Posisi UIN Jakarta di Level Dunia
Sementara itu, Ketua Tim Taskforce Internasionalisasi UIN Jakarta, Prof. Maila Dinia Husni Rahiem, Ph.D., menjelaskan bahwa dalam pemeringkatan QS WUR by Subject 2025, terdapat empat komponen utama yang digunakan dalam penilaian. Pertama, Reputasi Akademik (70%) yang mengukur reberapa tinggi penilaian akademisi terhadap kualitas keilmuan universitas. Kedua, Reputasi Pemberi Kerja (10%) yang mengukur Sejauh mana lulusan universitas memiliki daya saing di dunia kerja. Ketiga, Sitasi (10%), terkait jumlah dan kualitas kutipan dari publikasi akademik. Dan, keempat, H-indeks (10%) sebagai Indikator produktivitas dan dampak ilmiah dari publikasi universitas.
Profesor Maila mengungkapkan, UIN Jakarta unggul dalam aspek reputasi akademik dan sitasi, yang menjadi faktor utama dalam peringkat ini. "Saat ini, ada 161 universitas dunia yang masuk dalam peringkat QS WUR by Subject 2025 di bidang ini. Sepuluh besar universitas terbaik dalam kategori ini meliputi University of Notre Dame, Harvard University, University of Oxford, University of Cambridge, Duke University, dan Yale University," jelas Prof. Maila.
Menariknya, UIN Jakarta berada dalam peringkat yang sama dengan universitas-universitas ternama dunia. Diantaranya Cornell University, Johns Hopkins University, The University of Queensland, dan Universitat Leipzig.
Studi Agama di UIN Jakarta: Multidisiplin dan Berdaya Saing Global
Berbeda dengan persepsi umum, kajian Theology, Divinity & Religious Studies di UIN Jakarta tidak hanya berasal dari fakultas keagamaan, tetapi juga dihasilkan oleh berbagai program studi lain yang mengintegrasikan perspektif agama dalam kajian mereka.
"Banyak penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal bereputasi tinggi membahas masyarakat Muslim, integrasi ilmu dan agama, serta pendekatan Islam dalam berbagai disiplin ilmu. Ini membuktikan bahwa kajian keislaman di UIN Jakarta tidak eksklusif hanya pada ilmu agama, tetapi juga menyentuh bidang sosial, sains, dan teknologi," jelas Prof. Maila.
Pendekatan multidisiplin ini menjadi salah satu kekuatan UIN Jakarta dalam peringkat global. Dengan metodologi yang lebih luas, riset dari UIN Jakarta tidak hanya diminati oleh akademisi Islam, tetapi juga oleh para peneliti dari berbagai latar belakang keilmuan.
Lebih jauh, Rektor Asep Jahar mengungkapkan, capaian QS WUR by Subject 2025 ini bukan sekadar prestasi biasa, tetapi bukti bahwa UIN Jakarta telah menjadi pusat keunggulan dalam studi Islam, teologi, dan studi agama multidisiplin di kancah dunia.
Dengan reputasi akademik yang semakin meningkat, jumlah sitasi yang tinggi, serta kontribusi keilmuan yang diakui dunia, UIN Jakarta optimistis semakin memantapkan langkahnya sebagai universitas Islam bertaraf global.
Lebih dari itu, dengan potensi besar untuk masuk dalam peringkat QS WUR di Pendidikan, Sosiologi, dan Komunikasi, masa depan UIN Jakarta semakin cerah di panggung akademik dunia. Tidak berlebihan jika kita menyebut UIN Jakarta sebagai mercusuar keilmuan Islam yang terus bersinar di panggung dunia. (Mdhr/Zm)