Kelahiran Nabi SAW

Kelahiran Nabi SAW

oleh: Syamsul Yakin Dosen Magister KPI FIDIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Dalam Fath al-Shamad diungkap bahwa Allah SWT menjadikan agama Nabi SAW senantiasa tinggi dan tak ada yang menandingi. Seperti firman-Nya, “Dialah yang telah mengutus Rasul-Nya (dengan membawa) petunjuk (al-Quran) dan agama yang benar untuk dimenangkan-Nya atas segala agama” (QS. al-Taubah/9: 33). Allah SWT juga menjadikan peringatan hari kelahiran Nabi SAW berlangsung terus-menerus sepanjang waktu dan menjadi buah bibir. Karena kelahiran Nabi SAW, segala kegelapan jadi bersinar dan terang baik di Timur maupun di Barat. Termasuk di tempat yang mudah dan sulit dijangkau. Karena kelahiran Nabi SAW, semua berhala dunia tersungkur dari posisi pemujaan yang tinggi sebagai bukti menyerah karena rendah dan hina. Posisi berhala-berhala itu terbalik. Kepala berada di bawah, begitu juga sebaliknya. Tak hanya itu, Istana Kaisar Persia juga bergoncang. Menurut Syaikh Nawawi Banten, Kaisar (Kisra) adalah gelar bagi raja-raja Persia. Bahkan tatkala Kaisar Persia itu bertahta, penduduknya tidak bisa bicara dan hilang ingatan (karena kelahiran Nabi SAW). Api Persia pun padam hingga tersisa baranya saja. Sedangkan penduduknya mencerai-beraikan kerajaan yang sebelumnya berkumpul dan bersatu. Terakhir, yang istimewa adalah Nabi SAW merasa senang. Maksudnya sungguh Nabi SAW merasa senang hati karena bisa melihat wajah Allah SWT bukan dari suatu arah dan tempat tertentu dan bukan pula dari suatu arah dan tempat tertentu lainnya.*(sam/mf)