Iding Rosyidin: Pandemi Covid-19 Tumbuhkan Produktivitas

Iding Rosyidin: Pandemi Covid-19 Tumbuhkan Produktivitas

 

Masjid Al-Jamiah, BERITA UIN Online – Ketua Program Studi Ilmu Politik Fakultas llmu Sosial dan Ilmu Politik Iding Rosyidin mengatakan, wabah pandemi Covid-19 tak harus membuat orang psimis. Sebaliknya justru harus semakin produktif berkarya.

Iding Rosyidn mengatakan hal itu saat menyampaikan khutbah Jumat di Masjid Al-Jamiah UIN Jakarta, Jumat (17/7/2020). “Pandemi Covid-19 seharusnya tidak menghalangi kita untuk tetap produktif. Sebab, di balik kesulitan justru ada kemudahan,” katanya seraya menyitir al-Qur’an surat al-Insyirah ayat 5-6.

Iding mengatakan, menurut pakar tafsir Prof Quraish Shihab, kata ma'rifah dalam ayat tersebut disebut dua kali, yaitu al-usru, artinya satu. Sedangkan kata nakirah, yaitu yusr, artinya dua. Oleh karena itu dari ayat ini dapat disimpulkan bahwa Allah memberikan satu kesulitan bersama dua kemudahan.

Jika dikaitkan dengan konteks sekarang, meski Covid-19 misalnya dikatakan sebagai bentuk dari kesulitan, tetapi seiring dengan itu pasti ada kemudahan bersamanya.

“Jadi, tugas kita adalah bagaimana mencari kemudahan-kemudahan tersebut,” ucapnya.

Iding mengemukakan memang tidak dapat dimungkiri, bahwa banyak di antara manusia yang merasakan kesulitan karena musibah Covid-19. Msalnya ada yang menjadi korban meninggal, kehilangan pekerjaan atau kekurangan harta. Tetapi harus diyakini bahwa bersama kesulitan-kesulitan ada pula kemudahan-kemudahan yang menyertainya.

Hal itu misalnya dapat dilihat dalam konteks kehidupan, baik sebagai individu, anggota keluarga ataupun masyarakat. Demikian pula dalam konteks kehidupan sosial, politik, ekonomi, dan sebagainya.

Menurut doktor ilmu komunikasi politik dan pegiat media sosial itu, sebagai individu, tidak sedikit yang justru bisa lebih produktif berkarya di tengah pandemi dibandingkan dengan waktu-waktu sebelumnya. Misalnya saja, ada dosen yang lebih mudah mengahasilkan karya ilmiah seperti menulis artikel untuk jurnal dan buku. Bahkan tidak sedikit pula yang  melahirkan karya dan inovasi lain.

Hal itu tentu karena waktu atau kesempatan yang didapatkannya jauh lebih besar dibandingkan dengan sebelum ada Covid-19. Tapi dengan catatan bahwa yang bersangkutan mampu menggunakan waktu dan kesempatan tersebut sebaik-baiknya.

Demikian pula dalam konteks kehidupan keluarga. Hubungan dengan suami atau istri dan anak-anak jauh lebih intens di waktu sekarang jika dibandingkan dengan waktu sebelumnya. Ada orang yang justru memiliki waktu lebih banyak bersama dengan keluarga di era pandemi.

Dalam kaitannya dengan pengajaran, kreativitas juga banyak bermunculan dengan memanfaatkan teknologi komunikasi secara lebih maksimal. Pengajaran secara dalam jaringan (daring atau online) dipandang sebagai salah satu bentuk kemudahan di waktu sulit seperti sekarang.

“Daring bahkan bukan hanya digunakan untuk pengajaran, tetapi juga untuk kebutuhan-kebutuhan lainnya,” jelasnya.

Oleh karena itu, kata dia, kalau umat Islam yakin dengan kedua ayat di atas, seharusnya semua tetap optimis. Jadi, pandemi Covid-19 ternyata justru membawa lebih banyak kemudahan daripada kesulitan. (ns)