Empat Dosen Ditetapkan Jadi Guru Besar, Rektor Sebut Momentum Meningkatkan Marwah Akademik UIN Jakarta
Jakarta, Berita UIN Online— UIN Syarif Hidayatullah Jakarta kembali menorehkan capaian akademik membanggakan menyusul penetapan empat dosennya sebagai Guru Besar (Profesor) melalui penetapan Keputusan Menteri Agama (KMA). KMA penetapan masing-masing diserahkan langsung oleh Menteri Agama Prof. Dr. H. Nasaruddin Umar, M.A., pada Kamis (23/10/2025) di Auditorium H.M. Rasjidi, Kantor Kementerian Agama, Jakarta.
Keempat dosen tersebut adalah Dr. Kholid Al Walid, M.Ag. dari Fakultas Ushuluddin, Dr. Mahsusi, M.M. dari Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Dr. Yakub, M.A. dari Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi, serta Dr. Mujar Ibnu Syarif, M.Ag. dari Fakultas Syariah dan Hukum. Mereka kini resmi menyandang gelar Profesor, jabatan akademik tertinggi dalam dunia pendidikan tinggi.
Penyerahan KMA Profesor ini menjadi bagian dari pelantikan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) Tahap II Non-Optimalisasi oleh Kementerian Agama. Secara simbolis, lima profesor menerima KMA secara langsung, termasuk di antaranya Prof. Dr. Mahsusi, M.M. dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Prof. Dr. Kholid Al Walid, M.Ag., merupakan dosen dan peneliti di bidang Tafsir dan Ilmu Al-Qur’an pada Fakultas Ushuluddin UIN Jakarta. Ia dikenal sebagai akademisi yang konsisten menekuni kajian tafsir kontemporer dan pengembangan keilmuan Al-Qur’an dengan pendekatan multidisipliner. Lulusan program doktoral (S3) UIN Jakarta tahun 2008 ini aktif mengajar di Program Studi Aqidah dan Filsafat Islam dengan sejumlah mata kuliah, seperti Studi Naskah Filsafat Islam, Kalam, Filsafat Islam dan Tasawuf Tematis, serta Eskatologi Hikmah Muta’aliyah.
Selain mengajar, Prof. Kholid juga produktif menulis karya ilmiah yang banyak dikutip, di antaranya; Perjalanan Jiwa Menuju Akhirat: Filsafat Eskatologi Mulla Sadra, Critical Thinking and Religious Moderation, dan Tasawuf Mulla Shadra. Karya-karya tersebut mencerminkan kepakarannya dalam mengintegrasikan tradisi keilmuan Islam klasik dengan pemikiran modern yang kontekstual.
Sementara itu, Prof. Dr. Mahsusi, M.M., dosen Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) UIN Jakarta, memiliki spesialisasi di bidang Manajemen Pendidikan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia. Lulusan doktoral (S3) Universitas Persada Indonesia YAI tahun 2010 ini aktif mengajar di Program Studi Manajemen Pendidikan dengan beberapa mata kuliah yang diampu, antara lain Praktikum Manajemen Pendidikan, MSDM Pendidikan, Bahasa Indonesia, dan Skripsi.
Tak hanya di bidang pengajaran, Prof. Mahsusi juga produktif dalam penelitian dan publikasi ilmiah. Beberapa karyanya yang banyak dijadikan rujukan antara lain; Achieving Excellence: The Role of Digital Transformation in Madrasah Management and Islamic Culture serta Integrated Application-Based Digital Learning Technology during the Pandemic. Melalui riset dan gagasannya, ia berkontribusi memperkuat manajemen pendidikan Islam yang adaptif terhadap perkembangan teknologi dan kebutuhan era digital.
Di bidang komunikasi dan dakwah, Prof. Dr. Yakub, M.A., dari Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Jakarta, dikenal sebagai pakar Komunikasi Dakwah dan Manajemen Media Islam. Fokus kajiannya mencakup strategi dakwah digital, komunikasi antarbudaya, dan inovasi dalam penyiaran keislaman. Menyelesaikan pendidikan doktoral (S3) di UIN Jakarta pada tahun 2010, ia kini mengajar di Program Studi Manajemen Dakwah dengan mata kuliah seperti Pengantar Sosiologi, Komunikasi Islam, dan Islam serta Hubungan Masyarakat.
Selain aktif mengajar, Prof. Yakub juga produktif menulis karya ilmiah, di antaranya Islam dan Solidaritas Sosial, Dakwah Humanis dalam Lintasan Sejarah Islam, serta Sejarah Peradaban Islam: Pendekatan Periodesasi. Melalui karya dan pemikirannya, ia turut memperkaya khazanah dakwah ilmiah yang adaptif terhadap perkembangan komunikasi modern.
Adapun Prof. Dr. Mujar Ibnu Syarif, M.Ag., dari Fakultas Syariah dan Hukum UIN Jakarta, dikenal sebagai pakar hukum Islam dengan fokus pada hukum keluarga dan hukum pidana Islam. Lulusan doktoral (S3) UIN Jakarta tahun 2005 ini aktif mengajar di Program Studi Hukum Tata Negara (Siyasah) dengan mata kuliah seperti; Masail Fiqhiyah Fis-Siyasah, Fikih Siyasah/Hukum Ketatanegaraan Islam, dan Fikih Siyasah.
Sebagai akademisi yang aktif dalam penelitian, Prof. Mujar telah menghasilkan sejumlah publikasi ilmiah bereputasi, antara lain A Comparative Analysis of Minority Political Participation from an Islamic Perspective in Indonesia and Singapore, Measuring Human Rights and Islamicity of Indonesian Anti-Terrorism Law, serta A Non-Muslim President in a Muslim State: Islamic Political Discourse in Contemporary Indonesia. Melalui karya-karyanya, ia berperan penting dalam memperkuat pengembangan hukum Islam yang progresif, kontekstual, dan berkeadilan sosial.
Kemenag Kukuhkan 96 Guru Besar PTKIN
Dalam acara tersebut, Menteri Agama Nasaruddin Umar menyerahkan KMA kepada 96 dosen Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) di seluruh Indonesia. Ia menyampaikan apresiasi atas dedikasi para akademisi yang berhasil mencapai jabatan tertinggi tersebut.
“Profesor adalah jabatan akademik tertinggi yang tidak mungkin diraih dalam waktu singkat. Ini buah dari komitmen, ketekunan, dan dedikasi panjang dalam bidang keilmuan,” ujar Menag.
Menag menambahkan, hadirnya profesor-profesor muda di lingkungan PTKIN menjadi tanda percepatan positif dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan riset keagamaan. “Rata-rata usia profesor kita relatif muda. Ini pertanda baik bahwa akselerasi pengetahuan dan riset sedang tumbuh subur di kampus-kampus keagamaan,” ungkapnya.
Sekretaris Jenderal Kemenag, Prof. Kamaruddin Amin, melaporkan bahwa dengan penambahan 96 profesor baru, jumlah Guru Besar di lingkungan Kementerian Agama kini mencapai 1.473 orang, terdiri atas 1.190 laki-laki (80,8%) dan 283 perempuan (19,2%). Ia berharap ke depan semakin banyak dosen perempuan yang menembus jabatan akademik tertinggi, sejalan dengan semangat kesetaraan dan inklusivitas dalam pendidikan Islam.
Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Prof. Asep Saepudin Jahar, M.A., Ph.D., menyampaikan apresiasi mendalam dan ucapan selamat kepada para dosen yang telah meraih gelar Profesor. “Atas nama keluarga besar UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, kami menyampaikan selamat dan sukses kepada para Guru Besar baru. Capaian ini bukan hanya kebanggaan pribadi, tetapi juga kebanggaan universitas dan masyarakat akademik Indonesia,” ungkap Rektor.
Rektor menegaskan, penambahan empat Guru Besar ini merupakan momentum penting untuk memperkuat marwah akademik, meningkatkan produktivitas riset, dan memperluas kontribusi keilmuan UIN Jakarta di tingkat nasional dan global. “Profesor bukan akhir perjalanan, tetapi awal dari tanggung jawab yang lebih besar. Semoga amanah baru ini menjadi langkah mulia dalam mengembangkan ilmu pengetahuan, memperkuat tridarma perguruan tinggi, dan membawa keberkahan bagi umat,” tambahnya.
Dengan bertambahnya empat Guru Besar baru, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta kini semakin menegaskan posisinya sebagai universitas keislaman terkemuka yang terus melahirkan ilmuwan berintegritas, berdaya saing global, dan berkomitmen terhadap kemajuan bangsa. Sebagai PTKIN dengan fakultas dan program studi beragam, para guru besar UIN Jakarta terdiri dari guru besar bidang keilmuan keislaman, sosial, ekonomi, politik, komunikasi, psikologi, hingga kesehatan dan kedokteran
(Fathan Rangga I./ Fauziah M./ Zaenal M./ Nabila Azzahra S.)
